BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Ade Hartati menilai Pemerintah Provinsi Riau hingga kini tidak mempunya pemetaan jelas terkait potensi penyebaran wabah corona di provinsi ini.
Kondisi itu dianggap berpotensi akan terus terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi wabah, dan akan mengalami kesulitan dalam penanganan pandemi kedepannya. Hal ini diungkapkan Ade Hartati dalam sebuah diskusi pada 26 September 2020.
“Pemerintah (Pemprov Riau) tak mampu memetakan kedepan berapa orang yang akan tertular dan apa yang harus dilakukan. Karena memang pemetaannya belum ada,” ungkapnya.
Dia mengatakan pada saat pertemuan koordinasi terakhir antara DPRD Provinsi Riau dengan Pemprov Riau, diketahui bahwa sejauh ini tidak ada perencanaan secara spesifik dalam hal penanganan dan strategi penekanan penyebaran kasus corona.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Riau. Kami menyimpulkan tak ada perencanaan dari untuk kedepan. Tiga bulan kedepan masih diprediksi menjadi puncaknya. Nah, bagaimana kondisi rumah sakit, mekanisme tracking yang tidak dilakukan secara baik ke keluarga pasien. Mereka tak akan di-tracking kalau tidak bergejala. Nah, ini bagaimana?” kata Ade Hartati.
Dia menambahkan, masalah lain yang juga menjadi persoalan yakni soal pendataan yang amburadul. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa Riau menjadi episentrum baru dalam penyebaran corona.
“Kalau Pemprov Riau menganggap ini biasa-bisa saja maka kita tak tahu apa yang akan terjadi kedepan. Hal seperti ini yang menjadi kekhawatiran bersama,” tambahnya. (bpc2)