BERTUAHPOS.COM, PELALAWAN – Kabupaten Pelalawan memang kian menjadi magnet bagi banyak pihak khususnya para investor. Bahkan sebagai kabupaten pemekaran, Pelalawan dianggap telah berhasil dalam membangun daerah. Yah, pemekaran daerah dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat. Pemekaran wilayah juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperpendek rentang kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan.
Keinginan untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerah berbasiskan potensi lokal, penyerapan pegawai pemerintahan, serta peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah juga menjadi alasan bagi tokoh tokoh masarakat di empat kecamatan di Kabupaten Kampar yakni kecamatan Langgam, Kecamatan Bunut, Kecamatan Pangkalan kuras dan Kecamatan Kuala Kampar untuk menjadi daerah otonomi bari.
Dengan luas 13.924, 94 km², dengan berbagai potensi dan kekayaan alam yang dimiliki, tentunya harapan yang sangat besar dari pemekaran daerah akan mencapai tujuan – tujuan yang telah dirumuskan oleh para tokoh tokoh yang menginginkan adanya daerah otonomi didaerah yang dulunya baru pernah berdiri sebuah kebanggan sejarah dari Melayu Pelalawan agar terwujudnya kabupaten pelalawan maju dan sejahtera, melalui pemberdayaan ekono mi kerakyatan yang didukung oleh pertanian yang unggul dan industri yang tangguh dalam masyarakat yang beradat, beriman, bertaqwa dan bebudaya melayu tahun 2030.
Di tangan dingin mantan Kepala Bappeda Pelalawan pertama ini, berbagai pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat, sejumlah akses akses infrastruktur daerah dibangun dimasa pemerintahannya, karena itulah gelar Bapak Pembangunan Kabupaten Pelalawan disematkan masyarakat kepadanya.
Keberhasilan membawa perubahan yang signifikan itu, Azmun Jaafar mendapatkan dukungan masyarakat untuk memimpin Kabupaten Pelalawan untuk kali keduanya melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung yang kala itu berpasangan dengan Rustam Effendi.
Namun dua tahun perjalanan periode kedua pemerintahannya, sosok yang dikenal familiar di negeri seiya sekata ini harus mengestafetkan kepemimpinan Pelalawan kepada wakilnya Rustam Effendi.
Walau telah ditinggalkan tokoh Kharismatik, namun program program pembangunan yang menjadi ide dan gagasan Azmun Jaafar diteruskan oleh Rustam Effendi, penguatan mental birokrasi menjadi fokus pemerintahannya, menurutnya kala itu, pemerintahan yang baik dimulai dari pegawai pegawai yang memiliki karakter dan mental melayani.
“Sebagai abdi negara, pegawai harus memiliki sifat dan sikap melayani , dengan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat maka pemerintahan yang baik akan terbentuk,†ungkap Rustam kala itu.
Pada tahun 2011, masa pemerintahan Rustam Effendi berakhir, HM Harris yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kampar dan Ketua DPRD Pelalawan dua periode ini mendapatkan suara mayoritas dari masarakat Kabupaten Pelalawan pada pilkada langsung kala itu.Â
Â
Bupati Pelalawan HM Harris dalam Musrembang 2013
Kepiawaannya dalam menata sistem perintahan dan dengan gagasan briliannya, putra Langgam ini merubah wajah Kabupaten Pelalawan, gambut disulapnya menjadi lahan pertanian, sebaran gas alam di perut bumi Pelalawan dikumpulnya menjadi satu dalam sebuah proyek spektakuler Langgam Power.
Penerangan listrik di rumah rumah warga yang dulunya hanya sebatas mimpi bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Pelalawan kini telah dapat melampaui imajinasi mereka sebelumnya. Bola bola kristal menyala di langit langit rumah warga, barang barang elektronik tak asing lagi bagi rumah tangga-rumah tangga karena itu karena adanya aliran listrik.
“Kalau kita punya keinginan, tidak ada yang tidak mungkin, kita punya potensi sumber daya gas alam yang melimpah, kenapa tidak kelola secara maksimal, kita cari investornya, kita aliri rumah rumah warga dengan listrik melalui program Pelalawan Terang,†jelas Harris walaupun waktu dimunculkan gagasan itu diragukan banyak kalangan keberhasilannya, namun Harris telah membuktikan ucapan nya. Bukan hanya menyemburkan gas dan merubahnya menjadi energi listrik, jaringan listrik yang selama ini tidak mampu dibangun oleh perusahaan besar milik negera (PLN), ditangannya tiang tiang beton dengan untaian kabel kabel elektrik dibangunnya melalui program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa Kelurahan (PPIDK).
Sadar akan masih rendahnya akses kesehatan oleh masyarakat terutama yang berada di daerah daerah yang jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Pelalawan, HM Harris mencanangkan program Pelalawan Sehat, menurutnya pelayanan kesehatan adalah hak seluruh masyarakat, bukan hanya memberikan keringan biaya pengobatan, malah lebih dari itu Program Pelalawan Sehat menggratiskan seluruh biaya pengobatan bagi seluruh masyarakat. “Program Pelalawan Sehat artinya biaa pengobatan keluarga miskin yang selama memberatkan mereka sekarang ditanggung oleh Pemerintah daerah,†ujarnya
HM Harris juga mengorbitkan program lainnya untuk membantu pendidikan putra putri Pelalawan untuk mempersiapkan masa depan mereka yang lebih baik, Akademi Komunitas Negeri Pelalawan (AKNP) bukti nyata bagaimana keinginan bapak tiga anak ini untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Pelalawan, biaya sekolah dari SD sampai SMA digratiskan, di tingkat perguruan tinggi, diberikan beasiswa bahkan pada tingkat Strata Dua.
Potensi Kekayaan alam yang melimpah yang belum sepenuhnya dapat dikelola secara maksimal oleh putra putri Pelalawan, ditambahnya semakin menjamurkan perusahaan perkebunan, Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (STTP) dinilainya dapat menjawab tantangan itu.
(gedung olahraga nan megah yang dibangun untuk meningkatkan atlet-atlet Pelalawan)
“STTP akan kita bangun di kawasan teknopolitan, tahun ini kita sudah memberikan beasiswa kepada putra putri Pelalawan untuk kuliah di UIR Pekanbaru, nantinya mereka akan menjadi mahasiswa di STTP,†kata Harris.
Tak ketinggalan, kekuatan alam yang menggulung gulung disepanjang muara sungai Kampar yang masyarakat setempat menyebutnya Bono. Gelombang ang mencapai ketinggian tujuh meter ini merupakan akibat dari pertemuan air laut dan sungai ini. Uniknya, fenomena ini merupakan salah satu kejadian alam terhebat di dunia yang ada di Kecamatan Teluk Meranti.
Dahsyatnya gelombang Bono ini yang mencapai lintasan 30 meter dan hanya ada di setengah bulan terakhir di bulan Oktober sampai Desember ini di dianggap penduduk setempat berunsur magis dan mistis. Masyarakat yang bermukim di sepanjang tepian sungai Kampar itu menyebutnya tujuh hantu.
Namun Harris melihatnya secara berbeda, di tangannya lah, Bono diperkenalkan kepada dunia, di berbagai pameran wisata internasional Bono mendapat perhatian pengunjung. Tak sampai di situ, Pemkab Pelalawan juga mengundang peselancar kelas dunia untuk menguji kedahsyatan Bono. Promosi gencar gencaran menjadikan gelombang Bono bukan saja menjadi ikon wisata Pelalawan, bahkan menjadi ikon wisata Riau dan nasional.Â
Untuk menggarap objek wisata Bono itu, pemkab Pelalawan membangun infrastruk pendukungnya seperti menara pantau untuk mengamati Bono, membangun fasilitas fasilitas penginapan, dan tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan putra putri penduduk lokal untuk dididik menjadi pemandu wisata dan memperkenalkan Bono dan kebudayaan lokal kepada para turis.
Keseriusan Pemkab Pelalawan dalam mempromosikan Bono sebagai ikon wisata mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, potensi wisata Bono dapat bersinergi dengan peningkatan kearifan budaya lokal yang pada akhirnya dapat berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari pengembangan wisata tanah air.
Bukan hanya Bono, keindahan dan hutan perawan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan wisata Kabupaten Pelalawan, hutan yang belum terjamah, keaneka ragaman hayati dan kelengkapan jenis jenis marga satwa yang tidak ditemui di belahan dunia lain, dapat ditemukan di TNTN, hewan peninggalan purba (Gajah) dilindungi habitatnya, Klinik Gajah dibangun untuk melestarikannya dari kepunahan.
(Objek wisata Bono yang mendunia di Pelalawan)
Program program Pemerintah Propinsi Riau dan Pusat di sinergikan dengan program Pemerintah daerah, harapannya pembangunan yang tepat sasaran dan cepat manfaat dapat dilaksanakan. Yang pada akhirnya tujuan dan cita cita pendiri Kabupaten Pelalawan dapat terwujud.
Keberhasilan Pemkab Pelalawan dalam melaksanakan berbagai program pembangunan membuat banyak daerah terkagum, bahkan diantaranya proyek prestisius Pemkab Pelalawan menjadi pilot proiject nya program Pemerintah pusat. seperti Langgam Power dan teknopolitan, walaupun belum menunjukkan wujudnya akan tetapi tahapan tahapan kearah itu telah menunjukkan bakal terlaksananyanya program ini.
Program-program Pemda Pelalawan itu dirumuskan dalam tujuh program unggulan Kabupaten Pelalawan. yang menjadi bagian perjalanan sejarah Kabupaten Pelalawan ke depan. Dan menjadi kado emas di hari jadinya yang ke 15.
Di Usianya yang ke lima belas tahun ini, Kabupaten Pelalawan tidak hanya dipandang sebagai bocah labil yang masih membutuhkan bimbingan dan tuntunan, melainkan Kabupaten Pelalawan saat ini sudah menjelma menjadi daerah otonom yang pesat pembangunannya dan telah dapat mensejajarkan diri dengan daerah daerah lain yang jauh lebih dulu berdiri. Capaian itu semua tidak terlepas dari kegigihan dan semangat pembangunan yang dibangun oleh para pemimpin negeri dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan.
Zaman akan terus bergerak maju, begitu pula dengan Kabupaten Pelalawan, tantangan ke depannya akan semakin sulit dan penuh persaingan. Pembangunan tidak mungkin berhenti diangka 7 ataupun angka 15. Kedepannya Pelalawan masih membutuhkan 70, 700 bahkan 7.000 ide cemerlang untuk membawa perubahan yang lebih baik lagi.Â
(Kantor Bupati Pelalawan yang representatif untuk melayani masyarakat)
Namun catatan sejarah tentang keberhasilan Kabupaten Pelalawan meraih mimpi anak negeri in tentunya harus menjadikan masyarakat Kabupaten Pelalawan untuk mensyukuri apa yang telah dirasakan saat ini. Bahwa Pelalawan sudah berubah 180 derajat dengan Pelalawan 15 tahun silam. walaupun belum bisa dikatakan selesai, namun sudah sangat layak dikatakan sempurna untuk ukuran daerah otonom tingkat II. semoga prestasi ini dapat dipertahankan dan selalu ada perbaikan untuk Kabupaten Pelalawan yang lebih baik. Selamat merayakan Ulang Tahun Kabupaten Pelalawan ke 15. Semoga tetap jaya dan maju selalu …! (advetorial)