BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bayangan banyak orang terlalu muluk menjadi eksportir. Istilahnya sudah mainan pebisnis mahir. Namun, hal itu terbantahkan oleh Syafii, seorang eksportir mula asal Pekanbaru yang sudah menembus eksportir kelapa ke Karachi Pakistan. Bagaimana tips jadi eksportir untuk pemula?
“Menjadi eksportir minimal harus punya badan hukum terlebih dahulu. Bisa berbentuk CV, PT dan Firma. Lalu kita urus dokumen legal ekpor impor. Apa saja yang diperlukan, kita masukkan di bea dan cukai, karena mereka yang menentukan izin ekpor impor. Setelah mendapatkan no induk kepabeanan, barulah kita bisa ekspor impor. Namun kita harus mendapatkan buyer dulu di luar negeri,” yakin Syafii di ruang tamunya pada bertuahpos.com satu hari di awal Agustus 2020.
Contoh yang paling dekat kata Syafii adalah Malaysia. Kita mau ekspor kelapa, ikan patin, buah-buahan atau sayur-sayuran, kita harus ada dokumen ekspor.
“Kita tidak mesti memiliki kebun, ladang, atau kolam terlebih dahulu, yang penting barangnya ada surat keterangan asal (sertivikat of origin/SOO), yang dikeluarkan oleh departemen masing-masing. Seperti ikan, harus dari departemen perikanan, seperti juga departemen perkebunan, ada juga surat karantinanya, merekalah yang akan melengkapi sertivikat karantinanya. Sementara SOO tadi yang menerbitkan Deperindag,” tambah pemain alkes ini.
Setelah barang selesai dikemas, pihak bea cukai dan karantinanyalah yang mengecek ke lapangan. Fungsi karantina sangat sterategis. Membuat kecocokan antara manifest dengan fisiknya.
“Ada satu lagi, mereka akan menurunkan tim fumigasi, menyemprot segala macam hama kelapa (kalau komoditas kelapa yang dikirim),dan pihak kapal akan mengeluarkan bill off leading, manifest dari jumlah barangnya, dan pihak eksportir akan terima packing list dan invoice, hingga kapal jalan dari pihak foerignding akan memberikan dokumen pada ekportir”, tambah Syafii.
Barang Cacat
“Mereka bisa klaim juga, misal dalam 400 goni barang , ada 5 goni yang cacat, mereka akan kasih tahu ke kita, next pengiriman kita tambahkan, makanya trust yang kita utamakan. Karena namanya bisnis itu kan continue,” ujarnya.
Pembayaran bisa pola 30:70, 30 DP, 70% setelah dokumen sampai. Paling lama 10 hari, sedang barang 1 bulan. Setelah mereka telah teriman dokumen di bank mereka, berupa invoice, Baru dapat dokumen yang kita kirim, dan bank mereka yang kirim biaya ke kita, mereka bisa ambil barang mereka di pelabuhan kapal mereka. (bpc5)