Sejak pandemic COVID-19 merambah dunia, sejak itu pulalah merubah aktivitas mahluk hidup di dalamnya. Termasuk gaya hidup. Salah satunya berkebun di samping rumah. Dengan tanaman buah, sayur, dan rimpang.
—
Oleh: M. Joni Paslah
Editor & Kreator Bertuahpos
—
Letaknya di samping rumah saya, sebuah kebun berukuran 240 m2. Tadinya memang 2 kaplingan rumah type 36, namun karena kami menginginkannya, jadilah tanah perumahan itu kami sulap menjadi kebun di samping rumah. Memang tak terlalu besar, tapi cukup memuaskan, karena kami bisa menanami berbagai macam tanaman buah, sayur, dan tanaman rimpang seperti lengkuas dan sereh. Cukup segar melihat suasana yang hijau.
Tanaman buah yang sudah beranak pinak mulai dari jenis pisang, dan rimpang. Ada juga pohon mangga beberapa batang yang belum berbuah, pohon rambutan 3 batang yang baru belajar berbuah, pohon matoa yang sudah berbuah, 2 pohon pokat yang sudah remaja, pohon lengkeng yang baru bebas dari hama, pohon jambu bol, pohon kelapa dua batang yang sudah berbatang sepelukan orang dewasa, hingga 2 batang pohon nangka di dalam pagar tanah kami, dan 1 batang di batas tanah sepadan. Ketiga batang pohon nangka ini sudah beberapa kali berbuah, untuk dikonsumsi sendiri, dan buat disayur.
Dari semua buah, sayur, dan rimpang, buah nangka kini sedang menjadi idola, karena kami sudah beberapa kali memanen buahnya. Ya, untuk dikonsumnsi sendiri, sementara ini. Tadinya, pohon nangka yang cukup berbuah agrasif ini, kami biarkan tumbuh secara alami. Tak terfikir untuk merawatnya secara intensif. Hany lempar biji, tumbuh, besar, dan berbuah. Namun setelah kami rasakan nimat buahnya, apalagi di masa pandemic Covid19 menyebar, aktivitas berkebun jadi pilihan. Waktu yang lebih banyak di rumah, ternyata terisi dengan aktivitas merawat kebun yang mulai tak terurus.
Namun ternyata, buah Nangka yang kami anggap tak masuki hitungan, ternyata berbuah lebat, dan memberikan hasil buah yang manis dan mengenyangkan. Uniknya, ketiga batang nangka, menghasilkan buah yang berbeda. Memang kami tidak menandainya sebagai varietas buah apa dan bagaimana. Satu batang berbuah lonjong, dengan daging buah yang tebal, dengan warna kuning terang Sementara satunya berdaging buah yang tipis. Sementara yang tumbuh di tanah sepadan, memang berdaging buah tipis, berwarna kuning oranye, dengan buah yang besar memanjang. Rasanya persis buah cempedak hutan.
Persyaratan Budidaya Nangka
Cuaca dalam media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan dan berbuahnya nangka yang akan dikembangkan. Tanaman tropis ini trermasuk tanaman yang tidak pemilih. Mau di dataran rendah mau dataran tinggi, dapat tumbuh. Namun yang idealnya, nangka tumbuh pada dataran 0 sampai dengan 800 dpl (di atas permukaan laut). Karena sinar matahari sangat dibutuhkan sebagai nutrisi pertumbuhan dan proses fotosintesis, maka tanaman ini mesti banyak asupan ultra violetnya.
Kalau tidak ,maka peroses pertumbuhan, bunga, dan buah akan tergtanggu. Selain itu, kelembaban udara sangat dibutuhkan, sehingga suhu udara antara 16 sd 30 C sangat dibutuhkan. Sebagai media tanam, maka tanah yang memiliki ph rendah, sangat cocok. Idelanya, tanah yang memiliki ph 6 sd 7, maka akan berpengaruh besar dalam pertumbuahan nangka yang sehat.
Perawatan Tanaman Nangka Agar Berbuah Lebat
Untuk sebuah budidaya, pastilah harus baik bobot, bibit, dan bebet nya. Begitu juga dengan pohon nangka yang berbuah lebat. Pertama,, pastinya memiliki pohon yang kokoh dan memiliki percabangan yang kuat. Kedua bibit yang ditanam harus bibit yang memilikii kualitas unggul, buah yanjg agresif, berumur panjang, dan tahan terhadap hama penyakit. Kemudian, harus memilikii daun yang hijau mengkilap.
Dalam tulisan ini, saya tidak akan menjelaskan bagaimana memulai budidaya nangka dari pembuatan bedengan (area pembibitan), karena kalau nangka di kebun saya justru telah tumbuh tanpa perawatan. Jadi ds sini saya akan menjelaskan dalam hal pemuliaan tanaman alias perawatan saja. Karena telah beberapa kali berbuah lerbat. Berdasarkan pengalaman saya, penyiangan adalah langkah wajib dilakukan memelihara tanaman alias menjaga kesuburan tanaman nangka.
Penyiangan dilakukan agar menghindari atau mengurangi pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu di sekitar tanaman nangka. Secara manual, lakukan penyiangan 1 sampai dengan 2 meter dari tanaman nangka. Atau secara kimiawi dapat ,menggunakan cairan roudup sebanyak 2-3 liter yang dilarutkan dalam air 800 liter. Durasi penyiangan normalnya dilakukan 2 bulan sekali hingga tanaman berusai 2-3 tahun.
Nah, dalam pemupukan lanjutan, pohon nangka muda tadi diberi pupuk organic atau pupuk kompos 2-3 kali dalam setahun. Bisa pula dilakukan pemupukan dengan NPK (pupuk kimia) dengan dosis tertentu kira-kira 10-20 kg / tanaman. Untuk penyiraman dan pengairan, tanaman namgka tidak terlalu suka dengan air yang menggenang, cukup lembab saja. Hal ini berlangsung selama 2 tahun, sampai produktivitas pengakarannya sudah kuat,
Jika batang sudah besar, untuk menjaga kesuburan dan merangsang pertumbuhan yang sehat dan pembungaan, pohon nangka harus dipangkas. Pemangkasan pohon nangka dilakukan pada cabang dan dahan yang tidak produktif atau dahan mati. Sebaliknya juga jika cabang terlalu rumbun, juga dilakukan pemangkasan. Lalu bagian yang paling saya sukai, adalah saat pembungkusan buah-buah yang terbaik dan mulus. Pembungkusan ini dilakukan untuk melindungi buah dari incaran kelelawar, tikus, serangga, dan lalat buah,
Tidak ada bungkus yang khusus. Dianjurkan untuk membungkus dengan kertas semen yang sudah disemprot desinvektan, tapi saya lebih suka menggunakan plastik beras bekas yang masih bagus (karena benda ini yang selalu ready tiap awal bulan….he..he…). Jika tanpa dibungkus, normalnya buah nangka akan masak selama 8 bulan mulai dari buah anakan (cibabal dalam bahasa Sumatera).
Namun, buah nangka akan masak sejak dibungkus (berbuah sudah mulai membesar) dan akan lebih cepat masak dan siap dipanen. Semoga berkah buah Nagka yang mengandung banyak serat, dan mengandung anti oksidan ini berfungsi untuk menambah vitamin dan imun tubuh. Ayo Semangat Berkebun Nangka!!!***