BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dalam rangka melawan wabah virus Corona (Covid-19), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau melakukan edukasi terhadap siswa SMA melalui gerakan Virtual Community. Kegiatan ini merupakan konsep baru dari LPPM UNRI dalam kebijakan baru pada mata kuliah Kukerta.
Tim pembimbing yang sekaligus dosen instruktur dari FK UNRI Fifia Chandra, S.K.M, M.K.M dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Deviona, S.P, M.P mengatakan kegiatan tersebut berlangsung dari 4 April hingga 10 Mei 2020.
‘’Program Kukerta ini didasari karena merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia,’’ujar Fifia Chandra.
Sementara itu, salah satu tim yang ikut kegiatan, Laskar Medika yang beranggotakan Ryan Aginta P, Yumeida Blazera dan Mela Ertia menceritakan pengalaman mereka saat melakukan edukasi terhadap siswa SMA. Tiga mahasiswa dari FK Unri ini mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan secara daring/online melalui aplikasi grup WhatsApp kepada 26 siswa yang tinggal di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir.
‘’Alasan kami memilih siswa agar informasi corona dapat tersalurkan dengan baik hingga kemasyarakat pedesaan,’’ kata Ryan Aginta, Ketua Tim Laskar Medika.
Dijelaskan Ryan, dengan kegiatan ini diharapkan mereka dapat menyebarkan informasi ini kepada masyarakat di sekitar mereka.
‘’Materipun dibuat menarik dengan menggunakan media kreatif seperti poster dan video edukasi,’’papar Ryan.
Tidak hanya terkait edukasi corona, kata Ryan lagi, mereka juga memberikan materi bagaimana cara belajar yang baik dan cara agar tidak stres selama masa pandemi Covid-19.
‘’Materi ini kami masukkan sebagai konsep unggulan. Karena banyak di antara mereka yang mengeluhkan tugas sekolah terlalu banyak diberikan guru selama pandemi Covid-19,’’ paparYumeida Blazera, anggota tim yang lain.
Dijelaskan Yumeida, tips cara belajar yang diberikan yang pertama yaitu menentukan jadwal belajar.
‘’Sebaiknya jadwal belajar dibuat pagi yang mirip dengan di sekolah, tetapi tidak sama persis. Misalnya dari jam 08.00 sampai pukul 12.00 WIB dengan diselingi istirahat diantaranya,’’ujarYumeida.
Ia menambahkan, tips kedua yaitu merapikan meja belajar dengan memberi hiasan seperti tanaman kaktus kecil untuk menyegarkan tampilan meja belajar.
Secara terpisah, anggota tim yang lain, Mela Ertia menambahkan bahwa tips ketiga yakni mencaritahu cara belajar yang sesuai untuk usia SMA.
‘’Tiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, ada yang dengan mendengarkan bisa mengerti, ada juga yang melihat praktiknya baru bisa mengerti, ada yang senang belajar sambil mendengarkan musik, ada pula yang butuh ketenangan,’’kata Mela sambil menambahkan bahwa tips keempat mencari media belajar yang tepat seperti di youtube.
Kemudian Ryan menjelaskan materi, tips cara mengatasi stres yang diberikan yang pertama yaitu membatasi penggunaan media sosial. ‘’Sebaiknya kurangi penggunaan media sosial, dan ujilah informasi yang beredar, apakah hoax atau fakta,’’ujar Ryan.
Ia menambahkan, tips kedua yaitu berkomunikasi dengan keluarga dan meningkatkan quality time dengan keluarga.
Lalu, anggota tim yang lain, Mela menambahkan bahwa tips ketiga yakni melakukan hal yang membuat bahagia.
‘’Melakukan hal yang membuat bahagia tentu akan mengusir stres, seperti makan makanan kesukaan, melakukan hobi, ataupun bermain game,’’kata Mela sambil menambahkan bahwa tips keempat memberikan self-reward ketika telah menyelesaikan tugas atau pekerjaan. (*)