BERTUAHPOS.COM – Ekonomi nasional diprediksi akan sangat terdampak akibat negara dihantam wabah corona tanpa ampun. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional hanya 0,5%.
Prediksi ini disampaikan oleh ekonom senior UI Faisal Basri. Faisal mengatakan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi melambat cukup dalam tersebut disebabkan oleh kurang cepatnya kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19.
“Saya menduga ekonomi Indonesia akan tumbuh hanya 0,5 persen optimisnya dan pesimisnya ya, -2 persen sampai -2,5 persen,” katanya dalam diskusi publik secara daring di Jakarta, Jumat 24 April 2020, seperti dikutip Bertuahpos dari Antaranews.
“Mudik sudah jutaan keluar baru dilarang lalu PSBB di Jakarta enggak karuan jadi kita tidak pernah bisa tahu kapan puncaknya dan ongkosnya semakin besar,” ujarnya.
Menurutnya, kpasitas untuk tes COVID-19 di Indonesia yang masih kurang dan tak sebanding dengan kebutuhan turut membuat penyebaran sulit dikendalikan sehingga perekonomian tertekan lebih dalam.
“Kita baru 50 ribu melakukan testing cuma 214 per satu juta penduduk itu yang membuat kita semakin tidak tahu sampai kapan virus ini berlangsung jadi kita sudah kecolongan banyak,” tegasnya.
Tak hanya itu, Faisal menyatakan kemampuan Indonesia dalam mendorong ekonomi di tengah pandemi COVID-19 juga tidak sebesar seperti yang dilakukan Amerika Serikat.
Dia menyebutkan Amerika Seikat menggelontorkan dana 484 miliar dolar AS khusus untuk penanganan COVID-19, total stimulus mencapai 2,3 triliun dolar AS, serta The Fed menggelontorkan sekitar 4 triliun dolar AS untuk meningkatkan likuiditas.
“Jangan dilihat defisit APBN yang naik menjadi 5,07 persen itu sebagai stimulus karena itu disebabkan penerimaannya anjlok Rp472 triliun jadi praktis tidak ada stimulus kalau dilihat magnitude tambahan dari APBN,” jelasnya. (bpc3)