BERTUAHPOS.COM – Presiden AS Donald Trump bertubi-tubi melempar kekesalannya kepada organisasi kesehatan dunia (WHO) atas apa yang kini telah terjadi di dunia. Trump menuding WHO melakukan kesalahan besar karena mendorong informasi salah dan tidak transparan mengenai wabah corona.
Menurutnya kesalahan WHO sejak awal adalah menyebut virus tidak menular dan tidak perlu-nya larangan atau pembatasan perjalanan dari China. WHO, kata Trump, telah melakukan hal berbahaya, gagal dan harus bertanggung jawab.
“Untungnya, saya tidak yakin. Dan menunda perjalanan dari China menyelamatkan banyak nyawa,” kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih, dikutip dari CNBC Internasional.
“Jika ini adalah apa yang akan kita terima dari WHO, negara kita akan dipaksa untuk menemukan cara lain untuk bekerja dengan negara lain, untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat.”
Walaupun Trump mengatakan itu bukan tentang uangnya, ia merasa yang dilakukan WHO tidaklah benar. “Itu tidak benar. Jadi kita akan lihat,” katanya lagi.
“Ini adalah periode evaluasi, tetapi sementara itu, kami menahan semua dana yang masuk ke WHO. Kami akan dapat mengambil uang itu dan menyalurkannya ke area yang paling membutuhkannya.”
Di kesempatan tersebut, Trump yang menggunakan frase “virus China” untuk menggambarkan corona. Ia mengatakan pemerintah akan melakukan penyelidikan menyeluruh, selama 60 hingga 90 hari.
Namun, tidak jelas mekanisme apa yang ingin digunakan Trump untuk menahan dana WHO sebab sebagian besar dana diambil oleh Kongres. Sejauh ini, presiden tidak memiliki wewenang untuk mengarahkan kembali pendanaan kongres secara sepihak.
Salah satu pilihan adalah Trump menggunakan kekuasaan yang diberikan di Impoundment Control Act 1974. Di bawah undang-undang ini, presiden dapat mengusulkan untuk menahan dana kongres.
Sayangnya, UU tersebut tetap membutuhkan persetujuan kongres dalam waktu 45 hari. Tanpa persetujuan ini, dana tersebut harus dikembalikan ke tujuan semula, yang diamanatkan kongres setelah 45 hari.
Pada 2019, Amerika Serikat menyumbang lebih dari US$ 400 juta kepada WHO, menjadi donor terbesar bagi organisasi tersebut. Anggaran WHO pada 2018-2019 sendiri berjumlah sekitar US$ 6 miliar.
Saat ini AS menjadi pusat pandemi corona, dengan kasus terbanyak di dunia. Terdapat 614 ribu kasus, di mana 26 ribu meninggal dan 38 ribu sembuh.
Corona sendiri menyebar pertama kali di Wuhan, China per Desember 2019. Saat ini, berdasarkan data Worldometer, kasus corona global sudah tembus 2 juta orang. (bpc3)