BERTUAHPOS.COM – Pemerintah pusat meminta Pemda menyediakan fasilitas memadai bagi tenaga medis yang menangani masalah Covid-19.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri Safrizal ZA, seperti yang tertuang di dalam surat edaran Mendagri Nomor 440/2632/SJ tentang pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah, petugas media hatis dipastikan keamanan dan keselamatannya, sehingga dapat melaksanakan tugas yang berat dengan tenang.
“Pengadaan baju pasien, maupun baju bagi tenaga medis, alat pelindung diri (APD), baju hazmat, serta segala macan yang dibutuhkan dalam rangka penanganan Covid-19,” ujar Safrizal
Safrizal juga menambahkan para petugas medis harus memenuhi kebutuhan papan mereka.
“Termasuk juga tempat tinggal bagi petugas kesehatan, kadang-kadang mereka memiliki tempat tinggal yang jauh, tidak cukup waktu untuk beristirahat sehingga harus disediakan penginapan atau hotel,” ungkapnya.
Perlindungan bagi petugas medis tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan dana Belanja Tidak Terduga yang berasal dari anggaran Pendapatan dan Belanja Darrah (APBD).
Penggunaan dana tersebut untuk menyediakan pasokan makanan bagi tenaga media dan pasien, serta menyediakan berbagai vitamin dan suplemen.
DPRD Soroti Lemahnya Perlindungan Pemerintah Terhadap Gizi Para Tenaga Medis
Di Kota Pekanbaru, lemahnya perlindungan pemerintah dinilai bukan hanya dari ketersediaan kelengkapan APD, tapi masalah gizi dan kesehatan para tenaga medis hampir dilupakan.
Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi PKS, Kartini, SKM mengatakan, bentuk perhatian pemerintah harusnya tidak berkutat pada ketersediaan dan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) semata, melainkan perlu juga diperhatika kondisi gizi para tenaga medis.
“Sekarang kita lihat, pemerintah memang masih fokus (penanganan Covid-19) agar masyarakat patuh terhadap himbauan yang telah dikeluarkan, padahal para tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Corona, juga butuh kepastikan agar mereka tetap terlindungi,” katanya Selasa, 31 Maret 2020 di Pekanbaru.
Bentuk perhatian ini perlu dilakukan di tengah angka OPD di Riau telah menyentuh angka belasan ribu orang. Jika tenaga medis tidak mendapatkan perlindungan secara layak, maka masalah wabah corona juga sulit untuk diatasi, karena pasien pasti tak akan terlayani secara baik.
“Kami harap pemerintah bisa memberikan jaminan perlindungan kepada tenaga medis secara benar. Mereka juga punya keluarga. Pemerintah harus bisa menjamin bahwa para medis ini tetap bekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD) yg cukup, Supaya tenaga medis juga tenang saat melakukan tugas,” kata Kartini.
Memperhatikan keberlangsungan kesehatan tenaga medis dalam menghadapi Covid-19, kata Kartini, harus menjadi hal prioritas. Dengan jumlah ODP di Riau terus meningkat, menandakan bahwa para tenaga medis juga harus siap bekerja secara lahir-batin.
Kartini mengatakan, sebagai legislator, pihaknya punya kewajiban untuk mengingatkan pemerintah terhadap masalah ini. “Initinya (pemerintah) tolong jaga tenaga medis jangan sampai mereka juga menjadi korban, seperti yang dialami di banyak daerah. Dan kami tak ingin itu juga dialami oleh tenaga medis di Pekanbaru,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kartini mengungkapkan bahwa perlindungan terhadap tenaga medis tidak melulu soal ketersediaan dan lengelngkapan APD saja, Namun juga harus memperhatikan makanan tambahan untuk menjaga stamina.Para tenaga medis yang bekerja harus mendapatkan makanan gizi seimbang serta kecukupan vitamin agar daya tahan tubuh mereka tetap terjaga.
“Selain itu, mereka juga perlu mendapatkan apresiasi dari pemerintah atas jasa-jasanya. Apresiasi itu bisa saja dengan honor tambahan dari pemerintah yang dialokasikan secara khusus. Supaya mereka (tenaga medis) juga merasa dihargai,” tambahnya. (bpc3)