BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal pencalonan DPD tingkat I Partai Golongan Karya (Golkar) ternyata tak luput dari perbincangan publik warung kopi. Diketahui ada 2 calon yang akan bertarung dalam Musda Golkar Riau pada Maret nanti.
Beragam topik seputar isu itu diperbincangan hangat. Mulai dari awal Syamsuar mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau dengan menenteng bendera PAN, sampai akhirnya dia berhasil duduk di kursi kekuasaan provinsi, dan ini mencalonkan diri untuk menjadi punggawa Partai Pohon Beringin.
Pembahasan hangat soal politik Syansuar-Andi Rachman terdengar pada 2 meja bagian sudut kanan dekat pintu masuk di warung kopi di Jalan Hang Tuah, Pekanbaru tadi pagi, Sabtu, 29 Februari 2020.
“(Bisa jadi) Pak Syam maju (Golkar) karena kepentingan politik di daerah. Pak Syam yang punya kendali itu sekarang di pemerintahan (Provinsi),” ungkap seseorang yang duduk dalam kelompok meja di warung kopi itu.
Arah perbincangan mereka memang tidak lepas dari Syamsuar dan Golkar, seolah mantan Bupati Siak ini begitu identik dengan partai beringin walaupun yang menghantarkan Syamsuar ke kursi Gubri adalah kolompok berkerah biru (PAN).
“(Sejak awal) sudah ditebak. Sampai mana lah Syamsuar kuat lobi, kalau power di DPRD lemah. Sementara yang menguasai legislatif seragam kuning dan merah (Golkar dan PDI),” sahut teman bincang lainya.
Untuk diketahui, pendaftaran penjaringan calon DPD I Golkar sudah ditutup Jumat kemarin. Nama Arsyadjuliandi Rachman dan Syamsuar tercatat dalam buku pendaftaran lengkap dengan persyaratan yang mereka ajukan.
Andi Rachman adalah incumbent, karena memang sebelumnya dia yang menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Riau. Sedangkan Syamsuar, dulunya memang di Golkar namun pindah ke PAN pada saat dia maju di Pilgub Riau 2018 lalu.
Kini Syamsuar sepertinya mencoba peruntungan untuk menduduki posisi tertinggi di partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu. Tak ayal, gerak gerik Syamsuar itu disematkan ‘kutu loncat’ oleh publik, kepada dirinya.
Jelang ‘peluit’ terakhir waktu pendaftaran di tutup, soal keanggotaan Syamsuar di PAN sepertinya menjadi polemik baru bagi sang penantang.
Sejumlah orang memperkarakan itu dengan cara melaporkan Syamsuar kepada pihak panitia Munas. Lengkap dengan berkas dan foto sebagai bukti keanggotaan Syamsuar di PAN.
Atas laporan tersebut, SC bakal menindaklanjuti sesuai aturan partai. Seperti pada Juklak 02/DPP/Golkar/2020 perihal pelaksanaan Musda. Di mana seluruh berkas pendaftaran penjaringan akan dilakukan verifikasi teknis administrasi dan faktual.
Lantas, bagaimana akhir dari drama Syamsuar-Andi Rachman? Mungkin ini pula yang sedang ditunggu oleh publik warung kopi di Pekanbaru.
bpc3