BERTUAHPOS.COM – Ekonomi China kian terpuruk. Wabah Corona telah membuat pertumbuhan ekonomi negara itu tertekan. Diperkirakan hingga 2 poin persentase ke kisaran 4% pada kuartal I-2020. Nilainya setara 62 miliar dolar.
Dengan kondisi ini, perkonomian China akan semakin terpukul. “Corona telah membawa risiko kenaikan angka pengangguran di China dan menggerus harga barang,” kata Ekonom Chinese Academy of Social Sciences Zhang Ming mengutip CNN.
Mengingat, industri di China juga sudah di bawah tekanan perlambatan ekonomi sebelum merebaknya wabah virus 2019-nCov itu.
Pekerja migran dari daerah pedesaan yang terdampak dikhawatirkan akan sulit mendapatkan pekerjaan di kota setelah libur Imlek berakhir pekan depan. Mereka biasanya bekerja di kota sebagai pekerja kasar seperti pekerja konstruksi, buruh maupun pelayan restoran.
Diskriminasi untuk mendapatkan pekerjaan juga akan dihadapi oleh 10 juta pekerja migran yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang diduga sebagai tempat asal virus tersebut.
Zhang memprediksi ekonomi China akan melambat satu poin persentase ke level 5 persen pada kuartal I 2020. Dengan catatan, wabah berakhir pada Maret 2020.
Sementara itu, para analis konsultan Nomura memperkirakan perlambatan bisa lebih buruk yaitu lebih dari dua poin persentase. Proyeksi itu juga sama dengan sumber dari kalangan industri tabloid lokal Global Times.
Sebab, upaya pemerintah untuk menahan penyebaran virus corona dengan memperpanjang libur imlek mengganggu industri manufaktur China dan rantai pasok global.
Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu kian melambat seiring meningkatnya utang dan berlarutnya perang dagang. Tahun lalu, laju ekonomi China yang sebesar 6 persen merupakan yang terendah selama tiga dekade terakhir.
Merebaknya virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei ini membuat aktivitas perekonomian China terganggu. Sebelum virus merebak, pemerintah China lebih khawatir terhadap demonstrasi warga yang dapat menahan laju perekonomian. Namun, saat ini pemerintah menjadikan upaya penghentian penyebaran virus sebagai prioritas.
Di saat yang sama, pemerintah juga membantu bisnis yang terkena dampak paling beasr dari epidemi tersebut. Pemerintah pusat dan lokal telah mengalokasikan US$12,6 miliar untuk peralatan dan layanan kesehatan. Bank juga memangkas suku bunga untuk usaha kecil dan perseorangan di daerah yang paling terdampak.
Bank of China juga mengizinkan warga Wuhan untuk menunda pembayaran cicilan jika mereka kehilangan pekerjaan. Kebijakan serupa juga berlaku untuk masyarakat yang tinggal di Provinsi Hubei secara keseluruhan. (bpc3)