BERTUAHPOS.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyarankan Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengevaluasi program Enhanced Oil Recovery (EOR) Chevron di Blok Rokan.
Dengan begitu, program tersebut ekonomis ketika dikelola oleh perusahaan pelat merah tersebut. Pasalnya, Chevron melaksanakan uji coba EOR kimia di Blok Rokan ketika harga minyak tinggi.
“Tapi tentunya secara teknis, feasible sekali karena Lapangan Minas itu cocok menggunakan EOR kimia,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, seperti dikutip dari katadata, Jumat, 3 Januari 2020.
Pemerintah ingin Pertamina meneruskan program EOR kimia di Blok Rokan ketika alih kelola pada 2021. Oleh karena itu, Chevron diminta trasfer data EOR kimia kepada BUMN tersebut.
“Tentunya seluruh teknologi yang di cost recovery seharusnya menjadi milik negara pada saat hand over Blok Rokan ke Pertamina,” ujarnya.
Chevron memang uji coba teknologi EOR dengan injeksi bahan kimia (chemical flooding) di Lapangan Minas, Blok Rokan. Hasilnya, terdapat potensi produksi minyak hingga 100 ribu barel per hari.
Dengan asumsi tersebut, pada 2024, produksi Blok Rokan seharusnya bisa meningkat dan mencapai 500 ribu barel per hari sesuai dengan proposal Pertamina kepada pemerintah.
Selain progam EOR kimia, pemerintah mendorong Pertamina mengebor sumur di blok tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut Pertamina bakal mengebor 20 sumur di blok tersebut pada tahun ini. Hal itu untuk mempertahankan produksi blok tersebut ketika terjadi alih kelola dari Chevron pada 2021. (bpc3)