“Kita ingin betul sebagai lembaga keuangan yang membantu keungangan masyarakat, karena kalau tidak hadir, ijon tadi yang melibas rakyat, the gade hadir agar masyarakat menikmati hasil panen mereka.”
YULIHASMAN DJAMAS – Senior Vice President Pegadaian Kanwil Riau
BERTUAHPOS.COM – Tampilan Pegadaian belakangan ini ada yang berbeda. Kanwil Pegadaian yang biasanya memampang plangnama Pegadaian besar-besar, kini memakai nama The Gade. Persis, seperti sebuah cafe yang terletak di bilangan jalan Tambusai ujung, persis di samping gedung stasiun exel.
“Kita bikin namanya agak keren. Setelah dicari, maka ditemukanlah nick name menjadi The Gade. Sehingga di Kanwil pun kita rancang seperti itu. Apalagi kalangan milenial tak kenal pegadaian, dalam kultur Jawa ada rumah gade. Intinya, niat kita melakakukan regenerasi nasabah. The Gade, kan jadi lebih simple. Pegadaian inikan istilah kolonialnya”, kata Yulihasman Djamas, Senior Vice President Pegadaian Kanwil Riau.
Dengan perubahan nama ini, diharapkan kata Hasman lagi, juga akan merubah mindset banyak orang, terlebih lagi kalangan milenial yang jarang memahami pegadaian sebagai salah satu lembaga jasa keuangan di luar perbankan. Agar makin dekat kata Hasman, serangan program telah dikemas makin dekat dengan masyarakat. Ada the gade sendiri sebagai produk utama, bahkan ada produk clean and gold. “Masyarakat kita edukasi, sampah bisa menjadi emas,” katanya.
Arahnya ke para milenial, sosialita, dibangunlah infrastrukturnya. “Kita rias diri, supaya diminati segmen milenial, karena kalau tidak, mereka masih melengah`saja”, kata Hasman dengan dialek Padangnya.
Lantas bagaimana langkah The Gade menelikung Rentenir? “Kita kembali ke sejarah berdirinya pegadaian, salah satunya demi memberentas rentenir, ijon , tengkulak yang selama ini membuat masyarakat terpojok.
Dengan cara merias diri tadi mulai dari berstatus PN, perjan hingga persero. Dengan niat itu, pegadaian hadir tidak saja di kota, maka disetiap kecamatan juga hadir.
“Kita ingin betul sebagai lembaga keuangan yang membantu keungangan masyarakat, karena kalau tidak hadir, ijon tadi yang melibas rakyat, the gade hadir agar masyarakat menikmati hasil panen mereka,” katanya.
Untuk Pelaku Usaha, Produk Unggulan Tabungan Emas
Sejauh ini, masyarakat ketika berhadapan dengan rentenir, banyak terjadi ancaman, dalam proses penagihan diikuti kekerasan dengan cara preman.
“Nah, kita hadir tidak melakukan itu. Mendukung pemerintah sesuai slogannya. ‘menyelesaikan masalah tanpa masalah’. Disamping dari tahun ketahun, dari sisi tingkat bunga selalu kitaturunkan”, kata Hasman. Berdasarkan penjelaskan pria yang mengawali karir di kantor pegadaian pusat ini, sekarang prodak unggulan The gade yang diminati masyarakat ada 3 lini.
The gade itu sendiri, pembiayaan bagi orang yang butuh biaya dari barang bergerak seperti emas, motor, dan mobil, Kemudian mikro dari surat berharga barang bergerak dengan bunga hingga 1 persen. Selain itu, masyarakat maupun pelaku usaha bisa investasi Emas.
“Emas biasa antam dan logam mulia. Malahan kini lagi buka sosialisasi system syariah produk harumaji. Produk yang dikemas bagi yang ingin naik haji. Hanya dengan 3,5 gr emas, masyaraka bisa mencicil program ini. Ada lagi amanah, kredit kendaraan. Ini lebih unggul dibanding cicilan leasing, karena bisa hemat Rp150.000 hingga Rp300.000 per bulan bedanya.
Tinggal bagaimana peran media mensosialisasikan ini. Karena keterbatasan SDM. Dan hal ini banyak yang tidak tahu”, kata Hasman yang mengaku sudah closing produk harumaji sebanyak 50 orang di area Padang Pekanbaru dan Batam (ditambah Kerinci Jambi)
“Strategi paling dirasakan, memang strategi yang kita harus masuk ke kantong kantong masyarakat. Kita masih sosialisasi dan promosi, untuk di Riau, sampai ke Bagan Batu, Dumai, Kandis, Selatpanjang, Bantan, sampai Belilas. Produk yang disasar tabungan emas pegadaian. Masyarakat menabung emas, teknisnya di buku tabungan ada saldo emas”, kata Hasman.
Dengan Rp 7000 (Rp56.000 pembukaan awal) masyarakat dapat emas,.Bisa dicicil harian, mingguan, bisa bulanan. Bahkan tabungan emas itu bisa jadi persiapan kuliah, mahar, pesta, tidak perlu dijual.
Pegadaian Satu Satunya Lembaga Investasi Emas
Kata Hasman, The Gade menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang diijinkan OJK dalam program emas ini. Kalaupun ada pesaing hanya toko emas yang sudah memiliki pelanggan tetap. Kecuali di Jakarta, dan Surabaya. Bahkan di Batam sudah ada perusahaan pesaing ini. Adapun Kanwil Riau membawahi 3 deputy, di bawahnya ada cabang dan 224 outlet di wilayah kanwil. Baru pada tahun 2020, pegadaian tbk.
“Saya mulai bekerja di Pegadaian Oktober 1992 dari masih bujang, penerimaan pusat. Kemudian tahun 1994 asisten manajer, pindah ke Balikpapan. Lalu tahun 1996 pindah ke Medan. Baru tahun 1999 saya masuk ke Padang jadi menejer, karena menikah dengan orang Padang. Tahun 2004 cukup lama saya di Padang. Tahun 2005 saya kembali ke pusat dirancang selama 3 tahun, kembali ke Padang. Dan 2011, di Semarang inspektur wilayah, coordinator para auditor. Dari semarang 2014 pindah jadi deputi bisnis Pekanbaru. Dan 2017 ditarik lagi pusat, 2018 baru kePekanbaru lagi, dan selama itu saya merasakan perubahan The Gade lebih dekat ke masyarakat,” katanya.
Pesan buat milenial. “Komitmen saya bagi milenial, nilai yang saya pegang adalah disiplin, dalam arti jam kerja, kedua tetap loyal pada tugas yang diberikan, ketiga tidak nepotisme. Karena, yang namanya jabatan, posisi akan datang sendiri, kalau kita profesional. Tokoh yang mengajari ini adalah bapak saya yang disiplin, kemudian ibu saya, yang survival”, ujar Hasman, yang bangga dengan sosok ibunya yang pekerja keras. Makanya ia meyakini, menaklukkan milenial adalah dengan masuk ke dalam dunai mereka. (bpc1/ong)