BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau sudah menetapkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor. Status dini berlaku sejak Jumat kemarin 20-31 Desember 2019. Status ini akan berakhir dengan sendirinya sejak terhitung habis masa berlaku, yakni 31 Desember pukul 00.00 WIB.
Menggapi hal ini, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau menilai memang sudah sepatutnya status siaga darurat banjir dan tanah longsor ini ditetapkan.
Hal ini agar anggaran bantaun bencana dari BNPB bisa dikucurkan ke Riau untuk membantu masyarakat korban bajir. “Lebih cepat lebih baik lah, ya,” kata Ketua Apindo Riau, Wijatmoko Rahtrisno kepada bertuahpos.com, Sabtu, 21 Desember 2019.
Wijat membenarkan bahwa saat ini dari sisi dunia usaha belum merasakan dampak terhadap bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Provinsi Riau. “Dampak akibat banjir belum dirasakan oleh dunia usaha, kecuali banjir mengakibatkan kerusakan besar dan masif,” ungkapnya.
Meski demikian tetap saja upaya penanganan harus sesegera mungkin dilakukan. Hal ini, kata Wijat, lebih kepada upaya menjaga agar aktivitas ekonomi masyarakat tetap berjalan lancar. Tapi jika kondisi banjir terus memburuk, nantinya juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian.
Dia menyontohkan, jika ada longsor pada jalur yang menghubungkan Riau dengan Provinsi Sumbar, akan mengakibatkan tersendatnya distribusi sembako ke Pekanbaru. Dampaknya harga kebutuhan pokok drastis akan naik, apalagi jelang natal dan tahun baru 2020.
Oleh sebab itu, Wijat berharap upaya antisipasi sejak dini harus dilakukan oleh Pemprov Riau semaksimal mungkin, misal menyiagakan sejumlah alat berat pada titik-titik rawan longsor di Riau.
Sehingga pada saat bencana tersebut betul-betul terjadi langkah penyelesaiannya akan lebih cepat. Jadi tidak perlu mobil sembako itu harus terjebak macet, atau mutar arah dulu.
“Pemerintah harus mampu meminimalisir dampak banjir, apalagi dengan telah ditetapkan siaga darurat banjir dan tanah longsor, maka supporting dana dari pusat harus bisa mengefektif-kan dampak banjir di tengah masyarakat,” ungkapnya. (bpc3)