BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penduduk di Kota Pekanbaru sangan heterogen. Wajar, karena memang sejak dulu, Pekanbaru merupakan pusat perdagangan di Sumatera bagian Tengah. Orang-orang dari berbagai penjuru berdatangan dan menetap di sini, untuk memperbaiki perekonomian keluarga.
Menurut Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta: Indonesia’s Population: ethnicity and religion in a changing political landscape, Institute of Southeast Asian Studies, 2003, pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau Sumatra, setelah Medan dan Palembang.
Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya. Etnis Minangkabau merupakan masyarakat terbesar dengan jumlah sekitar 40,96% dari total penduduk kota.
“Mereka umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang. Populasi yang cukup besar telah mengantarkan Bahasa Minang sebagai bahasa pergaulan yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru, selain Bahasa Indonesia,” kata Parsudi Suparlan dalam: Interaksi Antar Etnik di Beberapa Propinsi di Indonesia, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Indonesia, yang diterbitkan tahun 1989.
Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah Melayu, Jawa, Tionghoa, dan Batak. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan Suku Melayu mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota.
Namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau dari pemekaran Provinsi Riau. Berdasarkan Sensus 2010, Komposisi etnis di Kota Pekanbaru didomunasi oleh suku Minangkabau sebesar 40,96%, Melayu hanya 23,10%. Kemudian Jawa 15,70%, Batak 11,04%, Tionghoa 2,5% dan lain-lain 6,7%. (bpc3)