BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Terkait kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau, ditanggapi dingin oleh pelaku wisata. Bahkan berbagai program yang dilaksanakan dianggap menghamburkan uang rakyat tanpa hasil yang nyata.
“Pariwisata Riau memang belum jelas. Coffe morning yang dilakukan tak ada gunanya, hanya menghabiskan uang saja. Bahkan tak ada satupun program rill Dinas Pariwisata Riau yang dapat dirasakan, baik masyarakat maupun para pelakunya,†ujar Sekretaris Asita Riau Junadi kepada BertuahPos.com, Selasa (16/9/2014).
Menurutnya, sejak dulu sampai sekarang program-program yang ditelurkan maupun dijalankan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau tidak jelas. Nyaris semua program tidak memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat Riau, pelaku wisata maupun umum.
Misalnya, lanjut Junaidi, sampai saat ini tidak ada satu destination utama atau unggulan yang dimiliki Riau maupun kabupaten kota. Tak ada satu objek wisata yang benar-benar menjadi magnet bagi masyarakat Riau, wisatawan nusantara apalagi wisatawan mancanegara.
“Coba sebutkan satu objek wisata yang benar-benar menjadi nilai jual bagi pelaku wisata lokal. Tidak ada kan, paling bakar tongkang dan itupun bersifat tahunan. Maka jangan heran dan marah kalau pelaku bisnis wisata menjual objek wisata luar daerah maupun mancanegara. Ya karena kita tidak ada yang mau dijual. Dan mereka (dinas) jalan sendiri-sendiri saja, buat program sendiri dan tidak melibatkan semua unsur. Aneh,†ketusnya.
Yang mengherankan lagi, terangnya, anggaran yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau cukup tinggi, tetapi tidak ada hasil yang nyata. “Nah, tadi topik coffe morningnya Riau sebagai tujuan wisata syariah, apalagi nih, tidak jelas programnya dan menurut saya pembicaraan sia-sia,†sebut Junaidi.(melba).