BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, berencana akan melayangkan surat ke MUI pusat untuk diteruskan ke Kementerian Agama (Kemenag) RI. Surat itu meminta kepada Kemenag untuk mendudukan kembali soal rencana pemerintah menerapkan program umrah digital.Â
Ketua MUI Riau, Prof. Dr. HM Nazir Karim, MA menyebut pada prinsipnya MUI juga menolak program umrah digital dengan menggandeng 2 unicon Tokopedia dan Traveloka. Sebab hal ini dianggap bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, yang menyatakan bahwa penyelenggara umrah dan hari merupakan warga Negara Indonesia yang beragama muslim.
“Kami melihat umrah itu bukan hanya sebatas perjalanan wista, tapi perjalanan ibadah. Artinya bisnis seperti ini tidak bisa dibebaskan kepada pihak-pihak yang semata-mata mengejar keuntungan bisnis,” ungkapnya saat dihubungi BertuahPos.com, Rabu, 17 Juli 2019 di Pekanbaru.
Menurut Nazir, MoU program umrah digital dengan melibatkan 2 unicon itu dianggap hanya mengedepankan kepentingan bisnis semata. Sementara sisi lain dari perjalanan umrah jemaah harus mengedepankan unsur-unsur kepentingan ibadah jemaah.Â
Dalam hal ini, Nazir bilang, bahwa pihaknya hanya bisa mendorong dan memberikan masukan kepada pihak-pihak pengambil kebijakan dengan memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan ibadah umrah di Tanah Air harus sesuai dengan ketentuan berlaku.
“Kalau memang harus, kami akan Layangkan surat ke MUI pusat untuk diteruskan ke pihak-pihak pengambil kebijkan,” sebutnya.
Untuk diketahui, pemerintah menggandeng 2 unicorn, Traveloka dan Tokopedia untuk mengembangkan startup umroh digital. Hal ini sebagai bagian dari MoU kolaborasi digital Indonesia-Arab Saudi.
Umroh digital ini sendiri adalah platform khusus yang disebut akan memberikan efesien waktu dan biaya kepada jemaah umroh. Arab Saudi dan startup Indonesia akan bekerja sama membangun platform umroh digital ini.
“Saya yakin Traveloka dan Tokopedia mampu mengembangkannya, karena mereka punya banyak ahli dan programmer,” kata Menteri Kominfo, Rudiantara dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu 17 Juli 2019.
Rudiantara mengatakan alasan penunjukan Traveloka adalah karena mereka sudah terbukti mampu berekspansi di luar negeri. “Traveloka kan secara de facto sudah berkembang di luar Indonesia. Tokopedia fokusnya di Indonesia,” ujar Rudiantara.
Menurut Rudiantara, ada banyak keuntungan bagi Indonesia dari umroh digital ini. Menurut dia, keuntungan akan didapat unicorn (traveloka dan tokopedia), untuk pebisnis di Indonesia, dan untuk masyarakat Indonesia. (bpc3)