BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada masa khalifah Abdurrahman III (912-961 Masehi), sekelompok kaum muslimin dari Afrika berlayar ke arah barat dari pelabuhan Delbra, Spanyol. Para pelayar muslim dipimpin Khaskhas Ibnu Sa’ied bin Aswad, yang kemudian disangkakan telah hilang.
Namun, pelayar muslim ini kembali dan menceritakan bahwa mereka telah berlayar di samudera yang gelap dan berkabut, yang disebut Ard Majhoola. Mereka kemudian sampai di negeri aneh, dan sebagian dari mereka memutuskan tinggal disana sebagai imigran muslim pertama di Amerika.
Dengan demikian, kaum muslimin-lah yang pertama kali menemukan dan menjalin hubungan dengan penduduk asli Amerika di abad 10 masehi. Hal ini sekaligus membantah kepercayaan bahwa Colombus-lah yang menemukan Amerika pada 1492.
Berbagai bukti dilapangan menunjukka bahwa benar kaum muslimin yang pertama kali menemukan Benua Amerika. Di tengah-tengah kota Amerika Serikat seperti Los Angeles, terdapat nama-nama wilayah seperti Andalusia, Attila, Albany, al-Mansur, Alcazar, dan banyak nama lainnya yang berakar dari Bahasa Arab.
Di selatan Amerika, nama-nama kotanya juga berakar dari Bahasa Arab. Sebut saja Karibia (Qariiban), Kuba (Quba), Havana (La-Habana). Selain itu ada nama-nama pulau seperti Grenada, Barbados, dan Bahama, yang sangat mirip dengan nama-nama kota Muslim di Spanyol. (bpc2)
Disadur dari buku Abdul Syukur al-Azizi “Sejarah Terlengkap Peradaban Islam”, Terbitan Noktah, 2017