BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Aksi 22 Mei tidak hanya menjadi sorotan dalam negeri tapi juga menjadi perhatian negara-negara lain. Misalnya saja AS yang jauh-jauh hari sudah memperingatkan warganya di Indonesia untuk bersikap waspada pada hari ini, Rabu 22 Mei 2019.
Di sini lain soal keamanan negara juga menjadi perhatian kalangan investor sebab sangat berkaitan dengan kelangsungan investasi. Lantas sejauh mana aksi 22 Mei memberi dampak terhadap kondisi investasi dalam negeri?
Mengutip RTI Infokom seperti yang dilansir CNNIndonesia, IHSG pada pukul 11.17 WIB terkoreksi 0,22% ke level 5.937. Pelaku pasar asing di pasar reguler tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp17,63 miliar, sedangkan di all market beli bersih (net buy) Rp845,12 miliar.
Sementara itu, rupiah sudah menyentuh area Rp14.515 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan pelemahan 0,24% atau 35 poin. Bila dilihat sejak pagi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.470-Rp14.515 per dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan aksi 22 Mei diyakini tak berdampak signifikan terhadap kondisi investasi dalam negeri. Terhadap terkoreksinya IHSG dan pelemahan rupiah diyakininya tak akan berlangsung lama.
Darmin menganggap terkoreksinya IHSG dan melemahnya rupiah hanya dianggap sebagai euforia pasar. Dimana memang diketahui bawah pasar saham dan rupiah memang sangat sentimentil terhadap isu-isu seperti ini.
Secara keseluruhan aksi massa 22 Mei 2019 sejauh ini masih bisa dikendalikan aparat. Jika kondisinya demikian maka para investor meyakini efeknya juga tak akan besar terhadap ekonomi negara. “Kalau hanya begitu ya tidak terlalu besar, ya paling orang kemudian lihat-lihat soal investasi,” katanya. (bpc3)