BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ali bin Abi Thalib adalah orang kedua yang masuk Islam, yaitu setelah Khadijah. Ali masuk Islam saat umurnya masih 10 tahun.
Ali masihlah keluarga dekat Rasulullah SAW. Ayahnya, Abi Thalib bin Abdul Muthalib adalah paman Rasulullah.
Sejak masuk Islam di umur 10 tahun tersebut, Ali selalu berada di samping Rasulullah SAW. Karena itu, Ali tumbuh dengan iman yang sangat kuat didadanya.
Pada saat Rasulullah SAW dan kaum muslimin hijrah ke Madinah, kepergiannya harus dilakukan diam-diam. Saat itu, untuk menipu kaum kafir Quraisy, Ali tidur di tempat tidur Rasulullah, dengan resiko terbunuh oleh kaum kafir Quraisy.
Rasulullah SAW juga sangat mempercayai Ali. Bahkan, Ali dinikahkan dengan puteri Rasulullah, Fatimah az-Zahra.
Setelah khalifah Ustman bin Affan meninggal dunia, para sahabat seperti Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam membaiat (sumpah setia) Ali sebagai khalifah. Pembaiatan ini dilakukan pada hari Jumat, 13 Dzulhijjah 35 Hijriah.
Masa pemerintahan Ali dipenuhi dengan pergolakan-pergolakan. Beberapa perang besar antar kaum muslimin terjadi di masa Ali, seperti Perang Jamal dan Perang Shiffin.
Pada masa Ali, muncul beberapa kelompok, yang didasari ketidakpuasan kepada Ali. Pertama adalah kelompok Khawarij. Kedua, kelompok Murji’ah, dan terakhir muncullah kelompom Syiah.
Masing-masing kelompok memiliki pandangan yang berbeda, sehingga menimbulkan kekacauan di pemerintahan Ali. Belum lagi Mua’wiyyah bin Abu Sufyan yang memberontak kepada Ali.
Pada 20 Ramadhan 40 Hijriah, ketika sedang melaksanakan salat Subuh, Ali dibunuh dengan cara ditikam dengan pedang. Pembunuhnya adalah Abdurrahman bin Muljam, kelompok Khawarij yang berkhianat kepada Ali.
Dengan kematian Ali, maka berakhirlah kepemimpinan khulafaur rasyidin, dan bangkitlah Dinasti Bani Umaiyah di Dasmaskus. (bpc2)
Disadur dari buku Abdul Syukur al-Azizi “Sejarah Terlengkap Peradaban Islam”, Terbitan Noktah, 201