BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar mengkritik Kepala Sekolah (Kepsek) yang suka menutup-nutupi informasi mengenai BOSDa, sehingga pada akhirnya “ditusuk” oleh orang dalam sendiri. Masalah ini masih terjadi di sebagian besar daerah di Riau, akibatnya informasi yang disembunyikan itu dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga yang tidak bertanggung jawab.
“Padahal sekarang sudah zaman keterbukaan informasi. Jadi Kepsek jangan sebunyikan informasi itu. Masalah keterbukaan informasi ini masih sering terjadi di sekolah-sekolah terutama soal transparansi BOSDa kepada para guru, sehinggu guru itu juga yang bocorkan ke pihak lain,” sebutnya.
Pernyataan ini merupakan respon atas kritikan Dewan Pendidikan Riau yang menyatakan bahwa hingga saat ini realisasi dana BOSDa di sekolah masih bermasalaah dan punya persoalan sendiri terutama dari sisi administrasi. Pihak Dewan Pendidikan Riau meminta dinas terkait untuk menelusuri. Oleh sebab itu, potensi temuan-temuan penyalahgunaan anggaran di BOSDa sangat besar.
Namun Syamsuar menilai, masalah-masalah tersebut lantaran memang sikap tertutup Kepsek kepada bawahannya, sehingga menimbulkan kecurigaan-kecurigaan. Lagi pula, untuk urusan anggaran, selalu ada pihak yang peduli, terutama mereka yang merasa dirugikan.
Selain soal transparansi, ujar Syamsuar, jika BOSDa itu dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan teknis (Juknis), maka diyakini tak akan ada masalah dalam realisasinya. Oleh sebab itu, untuk hal semacam ini penting untuk kembali dilakukan komunikasi dari Dinas Pendidikan ke pihak sekolah.
“Karena setiap sekolah itu masalah beda-beda dan pemerintah harus tahu apa saja masalahnya. Kemudian tak ada keterbukaan antara kepala sekolah dengan guru. Yang membocorkan informasi itu guru juga. Itu karena kepala sekolah tidak terbuka,” sebutnya. (bpc3)
Â