BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bercokolnya hotel dan pusat perbelanjaan di Jalan Riau, tepatnya disamping dan di depan Mal Ciputra Seraya, Pekanbaru, dipredikis akan membuat ruas jalan Riau itu akan lumpuh total. Kedua hotel tersebut adalah Hotel dan pusat perbelanjaan Tangram dan Novotel.
Siatuasi yang tidak nyaman bagi pengendara jalan sudah mulain terlihat pada saat jam-jam kerja. Pagi pada pukul 07.00 WIB dan sore pada pukul 16.00 WIB. Berdirinya hotel dan pusat perbelanjaan itu, sejak awal memang sudah diwanti-wanti. Pasalnya sejumlah masyarakat yang bermukim di sekitar tempat itu juga sudah mengeluhkan kondisi macet yang terjadi saat ini.
“Pasti akan lebih parah macetnya,” kata Yuan kepada bertuahpos.com, Senin (14/03/2016), seorang pedagang yang biasa mangkal di samping Mal Ciputra Pekanbaru. Dia menceritakan bahwa hampir setiap hari kondisi jalan padat kendaraan tidak bisa terelakkan.
Pada saat sore hari, selain dipenuhi oleh kerdaraan pulang kerja, jalan dengan ukuran sekitar 4 meter itu juga padat dengan pengunjung mall. Sulaiman, seorang karyawan swasta pernah terjebak selama 45 menit di parkiran mall itu saat ingin kelur dari area parkir.
Jarak lebih kurang setengah kilo dari mall Ciputra, kendaraan harus berhenti karena ada perempatan jalan lampu merah. Kata Yuan, jika sudah demikian, antrean kendaraan bisa mencapai 1 sampai 2 kilo. Pasalnya, jalur masuk dan kelaur kendaraan tetap tembus ke jalan utama depan pusat perbelanjaan itu.
“Kalau sudah beroperasi hotel dan pusat perbelajaan ini, kondisi macet akan lebih pasarah. Sekarang masih dalam proses pembangunan memang,” sambugnya.
Informasi yang diperoleh dari warga setempat bahwa Novotel akan mulai dilounching pada tanggal 25 Maret 2016 ini. Sedangkan pusat perbelanjaan dan Hotel Tangram yang berada tepat di depan hotel itu, proses pembangunannya akan dikebut pada April mendatang.
Pembangunan proyek yang dipegang oleh PT Waskita itu, diyakini tidak sesuai dengan ketentuan pembangunan. Yuan sejak awal sudah bisa memprediksikan bahwa jarak bangunan itu, dari bibir jalan lebih kurang hanya 7 meter. Tentunya hal ini bertentangan dengan aturan Pemerintah Kota Pekanbaru yang menyebutkan bahwa idealnya bangunan berjarak 10 meter dari badan jalan, untuk jalan-jalan protokol.
Sementara di Jalan Riau sendiri adalah jalan lintas bagi masyarakat, dari arah Palas dan Rumbai, menuju ke pusat Kota Pekanbaru. “Macetnya bahkan bisa sampai ujung jalan Riau, yang menuju ke pusat kota,” kata Wiwik, warga yang bermukim di sekitar jalan itu.
Bertuahos.com, menelusuri ruas jalan itu. Untuk jalan anternatif bagi pengendara, bisa masuk melewati Jalan Kurat dan Jalan Mutiara. Jika ditelusuri, jalan Kurat tembus ke pasar bawah. Sementara untuk Jalan Mutiara sendiri, berujung di Jalan Sidomulyo dan Dahliah, kecamatan Sukajadi. Namun demikian, ruas kedua jalan itu masih tergolong sempit dan berada di tengah pemukiman padat penduduk.
Hotel yang bercokol di samping Mall Ciputra Seraya, memberlakukan jalur masuk dan jalur keluar ke jalan Riau, sama seperti Mal Ciputra. Jalur masuk dan jalur keluar itu juga diberlakukan untuk pusat perbelanjaan dan hotel yang berdiri tepat di depan hotel itu.
Penulis: Melba