BERTUAHPOS.COM – Di akhir tahun banyak masyarakat memburu dolar meskipun nilai belinya ‘selangit’. Ternyata kebanyakan penukar rupiah ke dolar ini adalah orang kaya yang ingin jalan-jalan ke luar negeri menutup akhir tahun 2013.
Â
“Banyak yang tukar dolar di akhir tahun 2013 ini. Ini kan musiman, orang kaya pada pergi ke luar. Kenapa dolar? karena tukar dolar di luar negeri lebih mudah,” kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (PVA), Idrus Muhammad saat berbincang dengan detikFinance, Senin (16/12/2013).
Â
Menurut Idrus, seseorang akan susah jika membawa rupiah dan menukarkannya di luar negeri. Oleh sebab itu, penukaran justru dilakukan di dalam negeri.
Â
Hal ini, sambung Idrus mendorong permintaan dolar yang cukup besar di kalangan pedagang valas.Â
Â
“Namun pasokan dolar di pedagang valas masih cukup. Karena memang pedagang valas itu tidak seperti bank ataupun korporasi yang menyimpan dolar untuk transaksi. Kita hanya menyediakan saja, dolar di pedagang valas tidak sebesar di perbankan dan komoditi lainnya,” papar Idrus.
Â
Pengamat Pasar Uang Farial Anwar mengatakan, orang yang ingin ke luar negeri seperti enggan pegang rupiah seolah sudah tidak ada nilainya.
Â
“Kalau Anda jalan-jalan ke Australia saja itu tidak banyak money changer yang terima rupiah. Memang masih ada yang mau tapi jumlahnya sedikit sekali,” ujar Farial.
Â
Parahnya lagi, money changer di Australia itu menerima hampir semua mata uang Asia, seperti dolar Singapura, dolar Hong Kong, ringgit Malaysia, tapi tidak rupiah.
Â
“Kenapa ini terjadi, karena mereka merasa kalau pegang rupiah ini nilainya jelek,” jelas Farial.
Â
Salah satu pengusaha asli Indonesia yang berbisnis di Australia, Iwan Sunito, juga mengamini hal tersebut. Ada beberapa pihak yang menukar dolar dengan rupiah tapi harganya dimahalkan.
Â
“Orang tidak mau jual dolar dibeli pakai rupiah, kecuali harga dolarnya dimahalkan,” kata Iwan yang merupakan Bos Properti Crown Group ini.(detik.com)