BERTUAHPOS.COM — Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, sangat potensial untuk menjadi sentra produksi serat nanas. Dengan luasnya perkebunan nanas yang ada, desa ini tidak hanya mampu menghasilkan buah nanas dalam jumlah besar, tetapi juga memiliki peluang untuk mengembangkan industri berbasis serat nanas.
Serat nanas merupakan bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk tekstil dan kerajinan tangan. Di banyak negara, serat ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan kain, tas, kertas, bahkan komponen otomotif ramah lingkungan.
“Peluang ini harus ditangkap oleh Pemda dengan menarik investor, dan Desa Kualu Nenas sangat mungkin menjadi sentra produksi serat nanas karena bahan bakunya tersedia,” kata Ketua Kelompok Tani Sakinah, Mardanis, belum lama ini.
Dia menyebut, produksi serat nanas bisa menjadi alternatif industri bernilai tinggi bagi masyarakat setempat. Selama ini, masyarakat hanya memanfaatkan buah nanas untuk dijual atau diolah menjadi produk makanan. Sementara bagian daun nanas hanya dianggap limbah. Padahal bisa diolah menjadi serat bernilai ekonomis tinggi.
Dengan pemanfaatan daun nanas sebagai bahan baku serat, limbah pertanian dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu, industri serat nanas juga lebih ramah lingkungan dibandingkan serat sintetis, yang banyak digunakan dalam industri tekstil saat ini.
Menurut Mardanis, saat ini sudah ada permintaan terhadap serat nanas. Namun karena keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana, membuat petani kesulitas untuk memenuhi permintaan pasar. Sedangkan harga yang ditawarkan cukup tinggi, sekitar Rp100.000 per kilogram.
“Saya sudah produksi walau jumlahnya sangat kecil. Prosesnya juga sangat tradisional, hanya digerus dengan caca. Jika dikelola dengan baik, serat nanas di Desa Kualu Nenas dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat serta memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Menurut data BPS Kampar tahun 2016, Kabupaten Kampar telah menjadi sentra pengembangan tanaman nanas dengan jumlah produksi mencapai 1.322 ton.
Adapun Kecamatan Tambang merupakan salah satu daerah penghasil buah nenas, tepatnya di Desa Rimbo Panjang dan Desa Kualu Nenas dengan areal budidaya masing-masing 500 haktare dan 1.050 haktare.***