BERTUAHPOS.COM – Asosiasi Peternak Ayam Kampung Provinsi Riau mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap keberlangsungan usaha peternakan ayam kampung.
Keluhan ini disampaikan dalam pertemuan dengan bakal calon wali kota, Agung Nugroho, di sebuah kafe di Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai.
“Nasibnya diujung tanduk, nasibnya dilibas perusahaan besar yang berskala internasional,” ujar Yoga, perwakilan asosiasi, mengungkapkan keprihatinannya. Yoga menjelaskan bahwa peternak lokal kesulitan bersaing dengan perusahaan besar yang memonopoli pasar, meski ada peraturan yang seharusnya melindungi usaha peternakan ayam kampung.
Yoga merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 7 Tahun 2007 yang, menurutnya, tidak diterapkan di Provinsi Riau.
“Peraturan ini mengatakan bahwa peternakan ayam kampung hanya untuk pengusaha lokal, bukan pengusaha besar. Namun, saat ini perusahaan besar sudah memonopoli sektor ini,” tegas Yoga.
Akibat dari praktik monopoli ini, banyak peternak lokal terpaksa gulung tikar. “Banyak dari kawan-kawan kami sudah mengalami kerugian dan terpaksa menutup usaha mereka,” tambah Yoga.
Bakal calon wali kota, Agung Nugroho, mengapresiasi semangat para peternak muda ini dan berkomitmen untuk mengangkat isu tersebut.
“Saya menghargai usaha dan semangat mereka yang total dalam peternakan ayam kampung. Informasi ini akan kami diskusikan lebih lanjut,” kata Agung.
“Kami akan berkolaborasi dan berusaha memastikan aspirasi ini terealisasi. Kami ingin segala upaya yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dapat didukung dengan baik,” tegas Agung.
Dengan perhatian dan dukungan yang diharapkan dari calon wali kota, diharapkan sektor peternakan ayam kampung di Riau dapat pulih dan berkembang kembali.