Satu sisi dengan dibukanya akses transportasi laut ini menguntungan sektor ekonomi, namun tidak dinapikkkan bahwa akses ini sangat memberi ruang besar bagi peredaran narkoba antar kedua negara, khususnya di Provinsi Riau.
“Itu pasti!” kata Gubernur Riau, Syamsuar kepada bertuahpos.com, Jumat, 12 April 2019 di Pekanbaru.
Menurut Syamsuar, untuk mengantisipasi masalah tersebut memang harus ada kerjasama banyak intansi. Seperti; pemerintah, TNI-Polri, lembaga khusus (BNN), Ormas Anak hingga pada lapisan masyarakat terkecil. Sebab masalah narkotika menjadi masalah negara dan harus ditangani bersama.
“Apalagi pemerintah sudah menetapkan bahwa masalah ini sudah masalah nasional. Artinya setiap lapisan masyarakat harus bekerja,” sambungnya.
Syamsuar menyebut, memang jauh sebelum ada RoRo Dumai-Malaka, masalah peredaran narkoba sudah merajalela. Namun jika memang ada anggapan dengan kemudahaan akses laut lewat RoRo itu dikhawatirkn akan memperburuk situasi, harusnya sejak dini upaya untuk antisipasi harus dilakukan sematang mungkin.
“Saya mewakili pemerintah berharap besar kepada dukungan semua pihak. Takhanya BNN. Semualapisan masyarakat punya kewajiban untuk menyadarkan minimal lingkungan di sekitar dia terhadap bahaya narkoba. Supaya ketika barang ini bisa ditahan masuknya ke Riau,” tuturnya. (bpc3)