Berbagai makanan belakangan ini boleh dikatakan bisa menjadi semacam tren yang akut seperti penyakit pada sebagaian belahan dunia. Sementara bencana kelaparan dan kekurangan gizi melanda penduduk di benua hitam. Di barat berjuta – juta orang berkesempatan memilih apa yang hendak mereka makan, berapa banyak dan apakah yang mereka beli akan mereka makan atau tidak.
Kini, banyak toko-toko makanan dan usaha farmasi menyuplai sangat banyak produknya untuk memenuhi kebutuhan itu. Tetapi meskipun demikian, kita harus tetap waspada dan  menaruh kecuriagaan terhadap sesuatu yang akan dimakan. apakah makanan itu sehat ataukah tidak? agar tidak merugikan kesehatan anda.
Prof Arnold Bander, penulis buku Health of Focus?, beranggapan bahwa yang disebut makanan sehat itu sebenarnya tidak ada. Sebaliknya, yang ada hanyalah industri makanan yang sehat dan yang semakin berkembang. Pensiunan guru besar ilmu diet dan gizi Universitas London itu mengatakan, “Sebagian dari mereka yang menjual makanan sehat mungkin sungguh-sungguh percaya akan kemanfaatan produk mereka, akan tetapi yang lain-lain dianggap tidak lebih sebagai usaha penipuan terhadap konsumen.”
Bender menyebutkan alasan mengapa orang begitu ingin membeli makanan sehat. Antara lain karena bertambahnya perhatian kepada kesehatan. Dibalik itu, terdapat pula kekhawatiran akan bahan kimia yang ada didalam makanan modern, misalnya zat pewarna dan pengawet.
Dalam bukunya, Bender menyimpulkan, sesungguhnya tidak ada makanan yang dikatakan tidak baik, sebab tiap daerah memiliki corak makanan tersendiri. Jika dibarat orang memakan roti dan kentang, maka ditimur orang akan makan nasi, ditimur tengah orang makan kurma, sementara di Argentina, orang lebih banyak memakan daging.
Yang mungkin kurang baik adalah komposisi makanan yang kita makan tiap hari. sebab, jika kita kekurangan vitamin A, maka bahaya kebutaan akan menyerang, seperti yang terjadi di pasifik utara. kekurangan vitamin B1 akan menyebabkan penyakit beri – beri seperti yang diderita kebanyakan penduduk cina dan jepang. penderita gondok di afrika dan nepal juga memberi peringatan lain akan pentingnya yodium dalam komposisi makanan, lalu, kadar kolestrol yang tinggi juga akan menyebabkan akibat buruk pada jantung seperti banyak yang diderita orang barat. Jadi, alangkah lebih baiknya, tiap kali makan, kita harus memenuhi segala zat-zat baik yang dibutuhkan oleh tubuh agar keseimbangannya tetap terjaga.(smr)
Â