BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson meminta makanan kaleng tidak dijadikan warga sebagai lauk sehari-hari. Dia juga menyebut makanan kaleng seperti sarden pada awalnya diperuntukkan sebagai makanan cadangan atau keadaan darurat. Namun untuk kondisi saat ini, sebaiknya masyarakat lebih waspada dan menahan diri untuk mengkonsumsi makanan kaleng.
“Cuma, ketika makanan kaleng seperti sarden ini rasanya enak, maka jadilah dia lauk sehari-hari. Tapi, awalnya kan bukan begitu. Makanan kaleng ini digunakan ketika urgent (kondisi gawat) saja,” kata Aherson kepada bertuahpos.com, Kamis 22 Februari 2018.
Dilanjutkan Aherson, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Riau untuk melakukan pengawasan di lapangan, agar sarden mengandung cacing tidak lagi beredar di masyarakat.
“Iya, kita tunggulah pihak BPOM mencari tahu di lapangan jika masih ada sarden memgandung cacing ini. Yang jelas, untuk masyarakat, jangan dikonsumsi dulu sementara,” pungkasnya.
Sebelumnya, masyarakat Riau, terutama yang berada di Kabupaten Meranti dan Indragiri Hilir dikejutkan dengan ditemukannya sarden yang mengandung cacing.Â
Semula, cacing yang ditemukan itu disangka cacing pita. Namun, setelah dilakukan penelitian oleh BPOM, maka ditemukan jika yang ada dalam sarden tersebut adalah cacing jenis Anisakis sp. (bpc2)