BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Minat masyarakat terhadap sapi kurban tahun 2018 diperkirakan mengalami kelesuan jika dibandingkan dengan 2 tahun belakangan.Â
Hal ini sebenarnya sudah terpantau pada saat pelaksanaan kurban pada Iduladha tahun lalu.
“Saya tidak tahu persis apa penyebabnya, namun realitasnya seperti itu. Dan kami perkirakan tahun ini masih sama kondisinya dengan tahun 2017 lalu,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Askardiya R. Patrianov, Senin, 20 Agustus 2018.
Jika merujuk pada tahun 2017 lalu, penurunan diman sapi kurban di tengah masyarakat Riau sampai 2 ribu ekor jika dibandingkan dengan permintaan sapi kurban pada 2016. Estimasi pada tahun ini kemungkinan sama dengan tahun lalu.Â
Namun demikian pemerintah masih memperkirakan kebutuhan sapi kurban di Riau sama dengan 2016 lalu, yakni 29 ribu ekor lebih, disuplai dari Lampung, Jawa dan NTB. Sedangkan untuk sapi lokal diperkirakan hanya mampu menutup 18 persen dari total kebutuhan kurban.
“Menurut saya ini bukan soal harga. Kalau dilihat dari sisi kondisi ekonomi masyarakat saya tidak bisa berkomentar,” sambungnya. Artinya faktor penyebab kelesuan terhadap diman sapi kurban masih akan ditelisik lebih jauh.Â
Namun dia mengarahkan, indikasi faktor penyebab kelesuan permintaan masyarakat terhadap sapi kurban, memang mengarah pada kondisi menurunnya tingkat kemampuan masyarakat untuk membeli sapi kurban.Â
“Ini kan kewajiban dalam tanda kutip bagi yang mampu. Tapi dengan kondisi saat ini apakah memang masyarakat banyak yang tidak mampu? Estimasi ini masih mengacu pada kondisi tahun kemarin,” sambungnya. (bpc3)