BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sumpah pemuda, di mana para anak-anak muda dari seluruh Indonesia ‘bersilahturrahmi’ satu sama lain dalam forum kebangsaan. Kenapa saya menggunakan kata ‘silahturrahmi?’, karena kata ini lebih mencerminkan hubungan yang dekat dan saling memahami satu sama lain.Â
Ya, tentu saja saling paham kalau pada waktu itu kita masih tertinggal. Saling paham bahwa kita masih terjajah. Silahturrahmi dalam bentuk kongres pemuda inilah yang kemudian menyatukan pemahaman anak-anak muda dari seluruh Nusantara, bahwa kita semua bersaudara.
Pada tahun 1920-an, para anak muda mempunyai organisasi yang masih bersifat kedaerahan. Jong Sumatera Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, adalah beberapa dari organisasi kedaerahan itu, serta masih banyak lagi yang lainnya. Berkat silahturrahmi yang baiklah, kemudian para anak muda ini berhasil berhimpun dan mencapai suatu konsep pemersatu bangsa, kemudian kenal dan menyatakan ‘Sumpah’.
Kata-kata Head of Public Relation Nestle Indonesia, Kak Brata Tryana Hardjosubroto, waktu mengisi sebuah seminar Pramuka di Universitas Andalas beberapa tahun yang lalu. Waktu itu, pengurus Kwartir Nasional Pramuka ini pernah mengatakan bahwa silahturrahmi anak muda zaman sekarang sangat kurang sekali. Karena itu, sangat mudah bagi anak muda sekarang untuk membatasi diri, melakukan gerakan dan tindakan ingin berpisah dari Indonesia.Â
Menurut Kak Brata, tindakan ini muncul karena sudah tidak ada lagi ‘silahturrahmi’ antar anak muda daerah di Indonesia. Tidak ada lagi cengkerama antara anak Riau dan anak Sulawesi, misalnya. Tidak ada silahturrahmi, tentu tidak akan ada pemahaman satu sama lain, betapa mereka merupakan anak-anak bangsa Indonesia yang tidak terpisahkan. Kak Brata mengambil istilah bahwa anak muda sekarang “mainnya kurang jauh, gaulnya kurang luas.”
Di momen Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 ini, sudah saatnya para anak muda merajut kembali rasa persaudaraan yang tampak sudah memudar. Sejarah mencatat, betapa sekumpulan pemuda dari berbagai sudut Indonesia mampu memberi dasar lahirnya sebuah negara, dengan konsep berbangsa satu, tanah air satu, berbahasa satu, Indonesia. Tanpa momen sumpah pemuda ini, mungkin saja Indonesia tidak akan pernah lahir.
Mari pemuda, kita lupakan semua perselisihan antara anak bangsa yang terjadi selama ini. Sadarilah, tanpa kalian, bangsa ini tidak akan bertahan. Bersatu dan melangkahlah dengan bergandengan tangan dalam membangun negara yang sangat kita cintai ini, demi Indonesia.***
*Penulis merupakan jurnalis muda di bertuahpos.com
Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini dari pembaca. Kirimkan tulisan Anda ke alamat email bertuahpos@gmail.com