BERTUAHPOS.COM — Realisasi APBN di Riau hingga 30 November 2024 sebesar Rp24,67 triliun. Angka pendapatan negara ini naik sebesar 84,31% dari target.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, mengatakan realisasi itu turun sebesar 0,96% jika dibandingkan dengan periode sama di tahun 2023.
Dari sektor pajak, penerimaan negara mencapai Rp23,45 triliun. Dari penerimaan di sektor bukan pajak atau PNBP angkanya Rp1,23 triliun.
Untuk penerimaan pajak mengalami turun sebesar 1,17%. Tapi ada peningkatan signifikan terjadi di PBB sebesar 1,73%. Lalu, dari bea keluar juga naik 10,26%
“Ini menandakan optimisme terhadap potensi penerimaan daerah,” katanya.
Sementara itu, dari sisi belanja negara, juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Angkanya mencapai Rp29,64 triliun dengan realisasi belanja mencapai Rp30,36 triliun. Artinya ada defisit sebesar Rp723,84 miliar.
Namun, angka itu ditutup dengan pembiayaan daerah sebesar Rp812,17 miliar. Dengan demikian SILPA menjadi Rp88,32 miliar.
“Artinya, pendapatan daerah di Riau saat ini sangat bergantung dengan dana transfer. Jumlahnya mencapai Rp21,385 trilliun atau 72,15% terhadap total APBD Riau 2024,” jelasnya.
Heni menyebut, ketergantungan ini perlu diseimbangkan dengana potensi PAD, jika Riau ingin mandiri secara fiskal.
Walau ada defisit hingga Rp6 triliun lebih, kata Heni, APBN masih menjadi instrumen vital. Terutama, terhadap pertumbuhan ekonomi Riau di tahun ini.***