BERTUAHPOS.COM — Antrean panjang kendaraan truk di sejumlah SPBU di Pekanbaru, mewarnai jelang pergantian tahun di Riau. Kabar soal kuota BBM jenis bio solar yang dibatasi, kian mencuat.
Ini masalah menahun. Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Riau, memang bukan kali ini terjadi. BBM untuk Riau yang dijatah sesuai kuota, seringkali tak mencukupi. Sehingga membuat masyarakat sebagai pihak penerima manfaat, mengeluh.
Bagaimana respon Pemprov Riau?
“Pak Gubernur sudah mengajukan permohonan ke Pertamina agar kuota BBM bio solar ditambah,” kata Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Zulkifli Syukur di Pekanbaru.
Dia memastikan bahwa Pemprov Riau sudah mengambil tindakan terkait persoalan ini. Keputusan meminta tambahan kuota BBM, sengaja diambil untuk memastikan bio solar tetap mencukupi jelang Nataru 2024-2025.
Dia mengklaim, bahwa surat resmi permohonan penambahan BBM jenis bio solar sudah dilayangkan ke Pertamina. Tapi, hingga saat ini realisasinya belum ada. Karena masih menunggu persetujuan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan DPR RI.
Dalam permohonannya, Pemprov Riau mengusulkan penambahan kuota bio solar sebesar 100 ribu kiloliter. Kata Zulkifli, Pemprov Riau sudah berkomunikasi dengan Pertamina. Perusahaan plat merah itu berani menjamin, ketersediaan BBM di Riau masih cukup hingga akhir tahun 2024.
“Kami masih menunggu kabar lebih lanjut,” katanya.
Antrean panjang di sejumlah SPBU di Pekanbaru dan wilayah Riau lainnya beberapa waktu terakhir menjadi perhatian publik. Menurut Zulkifli, antrean tersebut disebabkan oleh habisnya kuota bio solar di beberapa SPBU.
“Beberapa SPBU sudah kehabisan kuota tahunan untuk bio solar. Di SPBU yang masih memiliki stok, kuota diatur per hari agar ketersediaannya cukup hingga akhir tahun. Hal ini memicu antrean panjang,” jelasnya.***