BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Menteri Keuangan, Sri Mulyani meyakini kalau serangan terhadap rupiah semakin kuat, seiring dengan langkah Argentina menarik bantuan likuiditas sebesar 50 miliar dolar AS untuk menopang dana negara itu pada 2019.
“Itu akan menjadi sentimen sangat kuat. Kemudian semakin diperparah dengan kepanikan pasar modal di Negeri Tango itu tak kunjung reda,” katanya seperti dilansir dari CNNIndonesia.
Dia menambahkan, krisis di Argentina masih berjalan dan diprediksi akan timbulkan dampak spillover ke negara berkembang, seperti Indonesia. Sementara itu, market juga dianggap sensitif dengan pergerakan seberapa pun kecilnya.
Intervensi pemerintah jangka pendek dan paling mudah dilakukan untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan adalah mengendalikan devisa. Upaya seperti menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor bagi kurang lebih 900 barang konsumsi pun sedang disiapkan.
Hanya saja, Sri Mulyani masih mempertanyakan kesiapan industri dalam negeri untuk melakukan substitusi barang impor yang dimaksud. Di samping itu, ia juga mengakui bahwa kebijakan ini bisa membuahkan potensi inflasi barang impor. (bpc3)