BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono menjelaskan, berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Divisi Penanggulangan Uang Palsu Departemen Pengelolaan Uang BI, bahwa pada setiap uang kertas rupiah yang masih berlaku, mulai pecahan Rp.1.000 sampai Rp.100.000, terdapat unsur pengaman yang disebut sebagai rectoverso atau gambar saling isi.
“Rectoverso pada uang kertas rupiah dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas di bawah angka nominal dan pada bagian belakang uang di sudut kanan atas di bawah nomor seri,” katanya kepada bertuahpos.com, Minggu (20/11/2016).
Dia menyebutkan, rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas dimana pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas, terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan.
Namun demikian apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan. ‘Silahkan dipraktekkan untuk membuktikannya,” tambah Ismet.
Pada setiap pecahan uang kertas Rupiah, rectoversonya membentuk ornamen lambang “BI” yang merupakan singkatan dari Bank Indonesia.
Sejauh ini rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan. Selain digunakan pada uang kertas Rupiah, unsur pengaman rectoverso juga digunakan oleh banyak negara, seperti uang kertas Malaysia Ringgit, yang membentuk ornamen bunga dan uang kertas Euro yang membentuk ornamen nilai nominal dari uang tersebut
Rectoverso uang Rp100 ribu tahun emisi (TE) 2014 merupakan penguatan terhadap rectoverso uang Rp100 ribu TE 2004. sebelum diterawang pada bagian mukanya sudah terlihat logo BI. Pada TE 2014, dilakukan rectoverso, yang kemudian disempurnakan atau diperkuat dengan membuatnya menjadi gambar tidak beraturan sebelum diterawang.
“Hanya saja gambar tidak beraturan tersebut kebetulan, saat ini dilihat mirip seperti ‘palu arit’ bagi yang menafsirkan begitu,” sambungnya.
Dengan demikian rectoverso pada bagian belakang uang kertas Rupiah tahun 2014 adalah tidak benar merupakan ornamen atau lambang ‘Palu dan Arit’. “Jadi jangan khawatir dengan uang rupiah kita, ya,” tuturnya.
Penulis: Melba