BERTUAHPOS.COM — PT Medela Potentia Tbk. (MDLA), perusahaan distributor produk farmasi dan manufaktur alat kesehatan, resmi menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran di kisaran Rp180 hingga Rp230 per saham.
Dalam aksi korporasi ini, MDLA berencana melepas hingga 3,5 miliar saham baru yang berasal dari portepel perseroan. Jumlah saham yang ditawarkan tersebut setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan potensi perolehan dana maksimal mencapai Rp805 miliar.
“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham adalah sebesar-besarnya Rp805 miliar,” tulis manajemen dalam prospektus yang dirilis Rabu (12/3/2025).
Untuk pelaksanaan IPO ini, MDLA menunjuk Indopremier Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sebagian besar dana hasil IPO, yakni sekitar 86,4%, akan disalurkan kepada PT Anugrah Argon Medica (PT AAM) dalam bentuk pinjaman sebesar 70,6% dan setoran modal sebesar 29,4%.
Sebagian dana ini akan digunakan untuk melunasi utang pokok yang berasal dari fasilitas kredit jangka pendek di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Pada 30 November 2024, PT AAM tercatat memiliki saldo pokok utang sebesar Rp100 miliar dengan tingkat suku bunga 6,60%.
Selain untuk pembayaran utang, dana yang dialokasikan ke PT AAM juga akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan milik PT Sarana Titan Manunggal (PT STIM).
Sementara itu, sekitar 10% dana IPO akan dialokasikan kepada PT Deca Metric Medica (PT DMM) dalam bentuk setoran modal. Dari jumlah tersebut, sekitar 35,7% akan digunakan untuk percepatan pembayaran utang pokok dari fasilitas kredit investasi di BCA.
Fasilitas kredit ini memiliki tingkat bunga 7,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada 27 Juni 2027. Pada 30 November 2024, saldo utang pokok PT DMM tercatat sebesar Rp22,6 miliar. Fasilitas ini sebelumnya digunakan untuk membiayai pembelian bangunan, mesin, dan peralatan pabrik alat kesehatan.
Sisanya, dana IPO akan disalurkan kepada PT Karsa Inti Tuju Aksara (PT KITA) sebagai setoran modal. Dana ini akan digunakan untuk mendukung berbagai inisiatif bisnis, termasuk pengembangan pemasaran guna menambah mitra apotek serta ekspansi platform GoApotik.
MDLA juga mengadakan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation) dengan menyediakan hingga 2,97 juta saham atau setara 0,085% dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik. Selain itu, perseroan akan menerbitkan hingga 12,82 juta saham tambahan dalam program management incentive plan.
Manajemen menyebutkan bahwa pendistribusian saham dalam program ini akan dilakukan paling lambat satu hari bursa sebelum tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan strategi IPO ini, MDLA berharap dapat memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi bisnisnya di sektor distribusi farmasi dan alat kesehatan.***
Sumber: Bisnis.com