BERTUAHPOS.COM — Investor kawakan yang dikenal di dunia saham, Warren Buffett, ternyata tidak begitu tertarik untuk melakukan investasi di bitcoin. Menurutnya, investasi pada apartemen dan lahan pertanian jauh lebih menjanjikan dan minim risiko.
Dalam laporan yang dirilis oleh Moneywise.com pada Senin 7 Oktober 2024, Buffett menegaskan pandangannya pada rapat tahunan pemegang saham Berkshire Hathaway.
Ia menyatakan bahwa meski tidak bisa memprediksi apakah harga Bitcoin akan naik atau turun di masa depan, ia yakin bahwa Bitcoin “tidak menghasilkan apa-apa.”
“Jika Anda memiliki semua Bitcoin di dunia dan menawarkannya kepada saya seharga $25, saya tidak akan menerimanya. Karena apa yang akan saya lakukan dengannya?” ujar Buffett.
“Saya hanya bisa menjualnya kembali kepada Anda. Itu tidak akan memberikan manfaat apa pun.”
Saat pernyataan itu disampaikan, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$38.000 per koin. Kini, harga Bitcoin telah mencapai US$68.667.
Di tengah kritiknya terhadap Bitcoin, Buffett menyebutkan dua aset yang lebih ia sukai untuk diinvestasikan, yaitu lahan pertanian dan gedung apartemen. Alasan di balik pilihannya cukup sederhana: kedua aset tersebut menghasilkan sesuatu yang nyata.
“Apartemen akan menghasilkan sewa, dan lahan pertanian akan menghasilkan makanan,” ujar Buffett.
Menurutnya, meskipun Bitcoin menawarkan potensi kenaikan jangka panjang, investor yang ingin menghindari risiko dan volatilitas lebih baik fokus pada aset yang produktif seperti lahan pertanian dan properti.
Buffett melihat nilai besar dalam investasi lahan pertanian, meskipun ia tidak dikenal sebagai investor di sektor ini. Menurutnya, lahan pertanian adalah aset berwujud yang menghasilkan produk nyata, yaitu makanan.
“Jika Anda menawarkan 1% dari seluruh lahan pertanian di Amerika Serikat seharga US$25 miliar, saya akan menulis cek sore ini,” ujarnya.
Namun, untuk berinvestasi di lahan pertanian tidak perlu modal sebesar itu. Saat ini, ada berbagai platform yang memungkinkan investor membeli bagian dari lahan pertanian melalui skema crowdfunding atau real estate investment trusts (REITs). Ini memungkinkan siapa pun berinvestasi dalam lahan pertanian dengan modal yang terjangkau.
Selain lahan pertanian, Buffett juga tertarik pada gedung apartemen. Menurutnya, gedung apartemen adalah aset yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, baik dalam kondisi ekonomi yang stabil maupun resesi.
“Jika Anda menawarkan 1% dari seluruh gedung apartemen di negara ini seharga US$25 miliar, saya akan menulis cek,” kata Buffett.
Dengan harga properti yang terus meningkat dan tidak terjangkau bagi sebagian besar orang, banyak yang memilih untuk menyewa apartemen, menjadikan investasi di properti apartemen sebagai peluang yang stabil di pasar real estate.
Dari kedua aset ini, Buffett menegaskan pentingnya memilih investasi yang menghasilkan nilai nyata, alih-alih hanya mengandalkan spekulasi seperti yang ada pada Bitcoin.***