BERTUAHPOS.COM, JAKARTAÂ – Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung variatif di awal pekan ini usai pelantikan menteri di kabinet kerja Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Aksi ambil untung dilakukan pelaku pasar domestik memberikan tekanan ke bursa saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (27/10/2014), IHSG turun 48,77 poin (0,96%) ke level 5.024,29. Indeks saham LQ45 ditutup melemah 1,3 persen menjadi 851,34. Seluruh indeks saham acuan cenderung tertekan pada hari ini.
IHSG dibuka naik 13 poin ke level 5.086,25 di pra pembukaan perdagangan saham. Pada hari ini, IHSG di level tertinggi di kisaran 5.091,04 dan terendah 5.024,29. Ada sebanyak 194 saham melemah sehingga mendorong IHSG tertekan. Sementara itu, hanya 87 saham bergerak di zona hijau. Sedangkan 78 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham hari ini kurang ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 166.837 kali dengan volume perdagangan saham 4,19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,14Â triliun.
Secara sektoral, sembilan sektor saham melemah dan sektor saham industri dasar naik 0,37 persen. Sektor saham melemah antara lain sektor saham consumer goods melemah 1,39 persen, lalu sektor saham keuangan naik 1,28 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,99 persen.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 700 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 600 miliar.
Saham lapis pertama cenderung tertekan pada hari ini. Saham UNTR turun 3,97 persen menjadi Rp 16.950 per saham, saham INDF melemah 2,63 persen menjadi Rp 6.475 per saham, dan saham KLBF melemah 2,35 persen menjadi Rp 1.660 per saham.
Sedangkan saham-saham yang catatkan top gainer di awal pekan antara lain saham CSAP naik 11,21 persen menjadi Rp 645 per saham, saham GIAA melonjak 5,48 persen menjadi Rp 520 per saham, dan saham MPPA mendaki 4,33 persen ke level Rp 3.250 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, laju IHSG cenderung tertekan karena ada kekhawatiran terhadap susunan kabinet kerja Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Menurut William, ada pro dan kontra terhadap sosok yang menduduki posisi menteri di kabinet Jokowi-JK. Akan tetapi seharusnya pelaku pasar dinilai memberikan ruang dan kesempatan bagi menteri yang terpilih untuk menunjukkan kinerjanya.
Di sisi lain, investor asing mencatatkan aksi beli bersih di awal pekan ini. William menilai, ada keyakinan investor asing terhadap Indonesia setelah pelantikan menteri kabinet kerja Jokowi-JK.”Koreksi yang terjadi masih wajar, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih,” ujar William saat dihubungi Liputan6.com.
Sementara itu, bursa saham Asia cenderung variatif hari ini dipengaruhi sentimen hasil stress bank Eropa dan data kinerja perusahaan Amerika Serikat.
Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,8 persen, indeks saham Sydney menguat 0,7 persen. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,3 persen dan indeks saham Mumbai naik 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,9 persen, indeks saham Taipei melemah 0,3 persen. (Ahm/Liputan6)