BERTUAHPOS.COM, JAKARTAÂ – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas. Sentimen dalam negeri terutama hasil sidang mahkamah konstitusi (MK) masih mempengaruhi laju IHSG,
“Kalau dilihat kelihatan memang memutuskan akan menolak gugatan tersebut, dengan dalil diucapkan sebetulnya mengurangi istilahnya halangan hambatan di pasar,” kata Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Dia mengatakan, penguatan ini terbatas karena sebelumnya pasar telah merespons hasil pemilihan umum (Pemilu). Kenaikan indeks saham diperkirakan hanya sementara. Edwin menilai, pelaku pasar akan kembali meninjau data ekonomi Indonesia dan emiten.
“Sebatas konfirmasi saja, pemilu kemarin terpilih presiden. Jadi menurut saya setelah itu fokus data ekonomi dan tentang emiten. Perlambatan ekonomi, defisit neraca perdagangan besar. Mungkin, akan terjadi shorterm euforia sehari dua hari. Lalu orang akan sadar berpikir logis,” tutur dia.
Pada perdagangan saham kali ini, Edwin memproyeksi, indeks bergerak pada level support 5.175 dan resistence pada level 5.230.
Sedangkan pengamat pasar modal, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 5.150-5.185 dan resistance 5.212-5.218 pada Jumat pekan ini.
“Target IHSG ini dengan asumsi kondisi pasar modal dapat berjalan dengan normal tanpa terpengaruh hasil MK. Akan tetapi, jika terpengaruh dan direspons negatif maka diharapkan dapat terjaga di support 5.120-5.135 dan resistance 5.209-5.212,” kata Reza.
Reza menambahkan, laju IHSG pun berpeluang variatif cenderung melemah tipis seiring wait and see pelaku pasar terhadap keputusan MK.
IHSG ditutup naik 15,96 poin atau 0,30 persen ke level 5.206,13 pada Kamis 21 Agustus 2014. Penguatan indeks saham ditopang oleh aksi beli bersih asing mencapai Rp 400 miliar. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.206,13 dan level terendah 5.154,68.
Untuk saham pilihan, dirinya merekomendasikan saham PT Wijaya Karya Tbk, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) PT PP Tbk (PTPP) PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA ) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) PT Gudang Garam Tbk (GGRM). (*)