BERTUAHPOS.COM, Harga emas terkoreksi di awal pekan seiring dolar Amerika Serikat (AS) menguat karena kekhawatiran investor terhadap ketegangan antara Rusia dan Barat.
Harga emas untuk kontrak paling aktif diperdagangkan pada pengiriman Desember tergelincir 0,2 persen menjadi US$ 1.183,50 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange setelah mencapai level tertinggi US$ 1.993,60 dalam sesi sebelumnya.
Harga perak untuk pengiriman Desember turun 25,7 sen menjadi US$ 16.057. Sedangkan harga platinum melemah US$ 11,80 menjadi US$ 1.201,30.
Sejumlah sentimen mempengaruhi harga emas terutama dari penguatan dolar setelah pengumuman data ekonomi Jepang . Pemerintah Jepang yang melaporkan ekonominya menyusut 1,6 persen untuk kuartal III karena peningkatan pajak di awal tahun terus membebani pertumbuhan.
Data lemah mendukung harapan Bank of Japan akan perlu terus mendorong ekonomi dengan waktu yang cukup. Hal itu membuat dolar AS makin menguat terhadap Yen. Harga emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor asing.
Di saat yang sama, harga logam juga mendapatkan dukungan dari ketegangan antara Rusia dan Barat yang berkobar selama akhir pekan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin meninggalkan pertemuan kelompok G20. Moskow telah mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa karena mendukung pemberontak di wilayah timur Ukraina.
Namun sejumlah pengamat menilai, harapan terhadap kenaikan suku bunga di AS dan penguatan dolar akan menjaga harga emas.
“Kami percaya harga emas akan bertahan untuk menghadapi tekanan,” ujar Analis Barclays seperti dikutip dari laman news.com.au, Selasa (18/11/2014)
Analis Barclays menuturkan, satu sentimen positif untuk harga emas yaitu referendum Swiss yang ditetapkan pada 30 November 2014. Para pemilih akan membutuskan apakah bank nasional Swiss akan memegang seperlima dari US$ 500 miliar untuk cadangan emas. (Ahm//Liputan6)