BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau setakat ini masih belum memcah fokus penanganan wabah COVID-19 terhadap potensi penurunan ekonomi daerah. Hal itu dikarenakan, prioritas Pemprov Riau lebih kepada penanganan agar wabah ini tidak terus menyebar.
Gubernur Riau, Syamsuar mengakui hal itu. Menurutnya, dampak ekonomi dari wabah corona pasti terasa. Salah satu upaya agar ekonomi daerah tidak anjlok terlalu dalam, yakni dengan memberlakukan kebijakan terhadap pasar dan pusat perbelanjaan tetap diberbolehkan buka seperti hari-hari biasa. Walaupun pemerintah sadar, penurunan omzet pasti akan akan terjadi.
“Imbas ke ekonomi pasti ada. Sekarang saja, orang-orang sudah kurang berbelanja. Tapi pasar dan pusat perbelanjaan tetap buka. Bahkan PSBB-pun, pasar tak boleh tutup,” ungkapnya.
Dijelaskan Syamsuar, hal tersebut merupakan salah satu kebijakan pemerintah di tengah merebaknya wabah corona di Riau. Dia menanbahkan, untuk di Riau, pemerintah telah menerapkan pasar melalui daring. Masyarakat tak lagi harus keluar rumah jika ingin membeli kebutuhan sembako.
Terhadap dampak ekonomi daerah, menurut Syamsuar, sudah diantisipasi oleh pemerintah, walau dampaknya tidak akan menyentuh secara keseluruhan. Diantara kebijakan yang telah diambil untuk menekan anjloknya kondisi ekonomi, yakni dengan mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi untuk membantu pelaku UMKM.
Selain itu, ada restrukturisasi untuk membantu para nasabah dalam penangguhan pembayaran kredit, sehingga meringankan beban pengeluaran masyarakat. Kebiajakan lainnya, kata Syamsuar, yakni listrik gratis untuk masyarakat bawah, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
“Oleh sebab itu kami (Pemda) tetap bisa fokus pada penanganan wabah, tanpa terpecahkan konsentrasi. Kita lihat selain pusat, pada BUMN juga mengambil peran dengan membantu ringankan beban masyarakat. Saya rasa, masalah ekonomi daerah, ada masa khusus karena kebijakannya tidak bisa diambil secara mendadak, tapi butuh kajian mendalam. Saat ini kami fokus pada penangan wabah dulu,” sambungnya. (bpc3)