BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2017 melambat. Proyeksi BI Riau di 2017 hanya 2,25-3,25% saja. Tapi tahun ini ramalan pertumbuhan ekonomi Riau versi BI lebih tinggi, yakni menyentuh angka 2,43-3,43%.
Kepala BI Riau Siti Astiyah mengatakan, kemungkinan terbesar laju pertumbuhan ekonomi dari sisi penggunaan masih bersumber dari tingkat konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi.Â
“Sedangkan dari sisi sektoral dukungan perbaikan ekonomi Riau dari sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, bahkan bisa tumbuh melebihi capaian 2017,” katanya.Â
Lebih lanjut Siti menjelaskan, naiknya pertumbuhan ekonomi di 2018 ditopang oleh perbaikan dunia. Ini adalah gambaran secara unum, sebab ekonomi dunia sendiri terus menunjukkan perbaikan di Eropa dan Tiongkok. Tiongkok sendiri merupakan sasaran ekspor CPO terbesar.Â
Indikator dari perbaikan itu, menurut Siti Astiyah, sangat mungkin kuat. Jika dilihat dari indeks keyakinan konsumen (IKK), indeks keyakinan ekonomi (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) menunjukkan peningkatanvolume ekspor CPO dan pulp.
Hal lain, stabilnya nilai tukar rupiah, perkiraan investasi, produksi dan konsumsi listrik PLN, perbaikan harga minyak, kenaikan harga komoditas CPO dan karet lokal maupun global, permintaan domestik dan ekspor, kenaikan upah minimun tahunan dan lainnya.
Dari sisi penawaran, kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tahun depan diperkirakan relatif meningkat. GAPKI menyatakan produksi kelapa sawit bisa tumbuh 3 persen, angka ini merupakan rat-rata pertumbuhan sawit mulai 2015-2020. Begitu juga dengan industri olahan. Sementara itu dari sektor pertambangan dan penggalian migas katanya masih cenderung akan terjadi tren penurunan, produksi bisa turun mencapai 8-12%
“Kalau sektor konstruksi menunjukkan peningkatan, adanya proyek tol Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang 135 Km akan mendukung sektor ini, ditambah beberapa proyek lain seperti pembangunan jalur kereta api Jambi-Pekanbaru, Pekanbaru-Bangkinang-Payakumbuh-Bukittinggi sepanjang 185 Km,” jelas Siti.
Dan terakhir di sektor perdagangan besar dan eceran yang juga diperkirakan akan mengalami peningkatan karena dipengaruhi daya beli masyarakat yang semakin membaik. (bpc3)