BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana pemerintah untuk melakukan program replanting kini banyak terkendala pada legalitas lahan milik masyarakat.Â
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, di Riau sendiri masalah legalitas tanah itu memang dianggap sebagai kendala yang kini dihadapi.Â
“Yang jelas, saat ini kami terus mendorong kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah legalitas lahan petani sawit. Karena memang sesuai hasil rapat terakhir untuk memulai replanting masalah legalitas lahan jadi penting,” katanya, Senin (6/11/2017).Â
Dia mengatakan, masalah legalitas memang jadi syarat urgen. Pemprov Riau dalam hal ini hanya sebatas memberikan imbauan kepada petani untuk menyelesaikan persoalan ini.Â
Legalitas tanah menjadi penting karena replanting sawit adalah program pemerintah. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah pusat punya cara untuk menyelesaikan itu.Â
Sawit kini merupakan komoditi dengan sumbangan devisa terbesar di Indonesia. Tahun 2016 devisa yang disumbangkan komoditi ini sebanyak 17,8 miliar dollar, mengalahkan sektor pariwisata dan Migas.
Data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebutkan, sawit telah menyerap sebanyak 5 juta pekerja dengan efek mulitiplier kuat dalam pembangunan pedesaan.Â
Sekitar 7,9 juta kepala keluarga tercatat bekerja di industri kelapa sawit, sesuai dengan data yang dirilis Kementerian Pertanian tahun 2015. (bpc3)