BERTUAHPOS, BALI – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan hasil pertemuan APEC Economic Leaders yang berlangsung selama dua hari pada 7-8 Oktober. Terdapat tujuh kesepakatan yang dicapai para pemimpin negara APEC yang hadir dalam pertemuan tersebut.
“Pertemuan berjalan lancar dan sangat produktif,” kata Presiden SBY di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10/2013).
Seluruh diskusi yang dilakuan dengan para pemimpin negara APEC lainnya fokus pada tema APEC 2013 yaitu `Resilient Asia-Pacific, Engine of Global Growth`. Setelah pembahasan panjang dan intensif dengan para pejabat negara dan kepala negara lain, seluruh kepala negara yang hadir menyepakati sejumlah poin strategis.
Berikut tujuh hasil kesepakatan antar para pemimpin negara yang hadir pada APEC Economic Leaders di Bali, 7-8 Oktober 2013:
Pertama, para pemimpin negara APEC sepakat untuk menggandakan berbagai upaya guna mencapai `Bogor Goals` pada 2020 mendatang. Dia mengatakan, para pemimpin negara saling bertukar pendapat dan sepakat untuk terus melanjutkan kesepakatan APEC.
Sejalan dengan komitmen ini, para kepala negara APEC sepakat untuk mengambil langkah-langkah guna memberikan kekuatan, dorongan dan peluang pada para pemegang saham. Hal ini agar para pemegang saham dapat masuk lebih dalam pada proses perekonomian APEC.
Kedua, para pemimpin negara APEC sepakat untuk meningkatkan intra-APEC trade atau intra-region trading. Langkah yang mengacu pada sistem perdagangan multilateral ini merupakan pengenalan awal.
Meskipun promosi kerjasama perdangagan antar negara APEC memberikan keuntungan pasti pada negara-negara APEC, tapi kesuksesan sitem perdagangan multilateral masih sangat penting.
Para kepala negara sepakat pada Deklarasi yang mendukung sistem perdagangan multilateral tersebut. Para kepala negara juga sepakat untuk memastikan kesuksesan Ninth WTO Ministerial Conference di Bali pada Desember mendatang.
Ketiga, para pemimpin APEC sepakat untuk meningkatkan konektivitas fisik, institusional dan hubungan antar manusia. Konektivitas tersebut bisa dicapai dengan pengembangan dan investasi di bidang infrastruktur.
Bagi para pemimpin negara APEC, konektivitas dapat mengurangi biaya produksi dan transportasi, menguatkan rantai pasokan, dan meningkatkan iklim bisnis di kawasan tersebut. Di saat bersamaan, infrastruktur dan konektivitas dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan dan memastikan keamanan lapangan pekerjaan.
Keempat, para pemimpin negara APEC menguatkan kembali komitmen untuk mencapai, pertumbuhan global yang inklusif, berkelanjutan dan seimbang.
Dalam prosesnya, para kepala negara sepakat untuk memfasilitasi dan meingkatkan partisipasi UKM, pemuda, dan pengusaha wanita. Hal ini mengingat UKM merupakan tulang punggung ekonomi negara Asia Pasifik.
Kelima, para pemimpin negara APEC sepakat untuk bekerjasama meningkatkan ketahanan pangan dan energi di kawasan Asia Pasifik. Upaya ini dilakukan guna menjawab tantangan populasi dunia yang terus meningkat. Dalam pertemuan di Bali ini kami melihat masalah ini secara keseluruhan.
Keenam, para pemimpin negara APEC sepakat untuk memastikan sinergi APEC dan kehadiran kami dalam proses pertemuan seperti East Asia Summit dan G-20. Hal ini penting mengingat Asia Pasifik memiliki banyak hubungan ekonomi.
Ketujuh, para pemimpin negara APEC setuju, kolaborasi bisnis dengan para pengusaha lewat ABAC sangat penting untuk mencapai tujuan pasar bebas dan terbuka serta dalam hal investasi. Kolaborasi tersebut akan menghasilkan win-win situation terutama saat ekonomi global benar-benar pulih. (Sis/Ndw/Liputan6)