BERTUAHPOS.COM (BPC), NUSADUAÂ – Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil menginginkan seluas 2,5 juta hektar lahan sawit yang akan direplanting harus jelas statusnya.Â
Hal ini dia ungkapkan saat menghadiri Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11/2017).Â
“Saya harap program ini dipercepat. 2,5 juta hektar lahan yang akan direplanting itu, tanahnya harus clear and clean, bersertifikat dan tidak ada kendala,” katanya.Â
Dia menyebut, jika sistem ini dapat dilaksanakan, maka Produktivitas sawit Indonesia akan meningkat beberapa tahun kedepan.Â
“Setiap jengkal lahan sawit yang ada hari ini menjadi prioritas kita semua,” sambungnya.Â
Baca:Â Menko Perekonomian RI: Saya Ingin IPOC Punya Langkah Konkrit Atasi Masalah Sawit Indonesia
Saat ini, petani sawit masih banyak alami masalah soal bibit yang tidak bersertifikat, dengan cara mencari bibit sendiri. Termasuk status tanahnya yang tidak jelas.Â
“Kemarin sudah ada sekitar 1.000 kawasan sudah dilepaskan dari kawasan hutan. Sehingga ketidakpastian terhadap ststus tanah ini bisa diselesaikan. Saya sangat berharap ini bisa dilakukan dengan cepat,” ujar Sofyan.Â
Sejauh ini perusahaan sawit dianggap belum memikirkan bagaimana protes itu diminimalisir bahkan hilang. Pemerintah sendiri menargetkan tahun 2017 ada 5 juta hektar lahan sudah mengantongi sertifikat.Â
Tahun 2018 target itu naik menjadi 7 juta hektar, dan 9 juta hektar lahan perkebunan bersertifikat pada tahun 2019. (bpc3)