BERTUAHPOS.COM – Aksi keji yang dilakukan Rasmus Paludan membakar Kitab Suci Al-Qur’an mendapat banyak kecaman dari umat muslim dunia.
Diketahui Rasmus Paludan menjabat pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs melakukan aksi tersebut sebagai bentuk menentang Turki yang menolak permintaan Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Ormas Islam Nasional Wahdah Islamiyah mengecam dan mengutuk keras aksi penistaan Al-Qur’an di Swedia berupa pembakaran Mushaf Kitab Suci Al-Quran oleh politisi Swedia Rasmus Paludan.
Demi membela kehormatan Islam dan Kitab Suci Al-Qur’an, Wahdah Islamiyah mengeluarkan 8 pernyataan sikap yang bernomor K.152/IL/I/06/1444 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Wahdah Islamiyah Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA dan Sekjen Wahdah Islamiyah Ustadz Syaibani Mujiono, S.Sy., M.Si Selasa 24 Januari 2023.
1. Mengutuk keras aksi yang tidak beradab berupa penistaan Al-Qur’an dan Islam tersebut yang menggambarkan kebencian kaum kuffar seperti Firman Allah Subhanahu Wata’ala:
قَدۡ بَدَتِ ٱلۡبَغۡضَآءُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَمَا تُخۡفِي صُدُورُهُمۡ أَكۡبَرُۚ قَدۡ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِۖ إِن كُنتُمۡ تَعۡقِلُونَ ١١٨
“Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 118)
2. Mengimbau kepada segenap kaum muslimin untuk mempersiapkan segala kemungkinan atas dampak dari aksi penistaan ini.
3. Menuntut kepada pemerintah Indonesia untuk memulangkan Duta Besar Swedia dan menutup kedutaan besarnya di Indonesia.
4. Menyerukan kepada segenap warga negara Indonesia untuk tidak mengembangkan narasi pembelaan penista agama ini, yang akan semakin menyulut kemarahan kaum muslimin.
5. Mengimbau kaum muslimin untuk melakukan boikot atas seluruh produk Swedia sebagai simbol pembelaan terhadap kesucian Islam dan Al-Qur’an.
6. Menyerukan kepada seluruh kaum muslimin untuk semakin meningkatkan semangat mencintai Al-Qur’an dengan menggiatkan semua amal usaha pembelajaran Al-Qur’an.
7. Menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk semakin gencar mendakwahkan kemuliaan Islam dan Al-Qur’an seluas mungkin kepada ummat manusia dengan berbagai fasilitas informasi dan komunikasi yang ada, karena tidaklah Islam itu ditindas dan berusaha dihinakan kecuali Allah akan semakin memuliakannya.
8. Menyerukan kepada seluruh kaum muslimin untuk menahan diri dari tindakan kekerasan yang tidak proporsional, dan tetap menampakkan akhlakul karimah kepada semua umat manusia, terutama yang tidak terlibat dan mendukung aksi penistaan keji tersebut.
“Demikian pernyataan sikap ini kami buat sebagai wujud kecintaan dan pembelaan atas Al-Qur’an dan Islam dan sebagai wujud tanggung jawab untuk memberikan pengarahan kepada kaum muslimin pada umumnya dan anggota serta simpatisan Wahdah Islamiyah pada khususnya,” tutup pernyataan tersebut.
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia Pusat pun mengecam keras dan sangat menyesalkan kasus pembakaran Alquran di depan kantor kedubes Turki di Swedia.
“Ini bukan saja tindakan yang sangat memalukan, akan tetapi juga tindakan yang sudah keterlaluan dan tidak beradab. Paludan dan kelompok ekstrem ini adalah kelompok uncivilized, tak beradab dan menjadi musuh bagi semua orang yang berpikiran sehat,” ungkap Ketua MUI Bidang Hublu dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.