BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Menutup akhir tahun, banyak hal yang dilakukan sepanjang tahun 2015. Termasuk kegiatan yang berlangsung di Teminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru.
Lalu, bagaimana pandangan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal BRPS Bambang Armanto terhadap terminal? Berikut hasil wawancara bertuahpos.com kepada Bambang, Kamis (31/12/2015).
Selama 2015 ini, tentu berbagai cara dilakukan pihak terminal untuk mengupayakan terminal kebanggaan Kota Pekanbaru agar selalu terlihat ramai, baik dari segi kepergian maupun kepulangan para penumpang di terminal.
“Kita memang telah evaluasi dipenghujung tahun ini untuk terminal, memang kita diakui ada perubahan dimana secara pelayanan dari menjabat untul membuat program yang paling penting adalah perubahan dari inti internal,†katanya.
Bambang beralasan bahwa perubahan inti perlu dilakukan karena pihaknya bukan untuk dilayani tapi melayani, baik untuk warga seputar terminal, penumpang maupun supir sekalipun. Meskipun demikian, Bambang sendiri belum merasa hal tersebut suatu bentuk keberhasilan.
“Karena masih banyak evaluasi kritik dan saran kita untuk di tahun 2016. Karena saat inikan masih adanya terminal bayangan. Kita akui memang banyak kekurangan, dengan masukan kritikan dan saran dari warga di terminal kita mencoba merubah di 2016,†lanjut Bambang.
Fasilitas pendukung untuk terminal selama tahun 2015 adalah penambahan CCTV di titik tertentu. Dirinya menceritakan, selama di 2015 ini ada satu program yang belum bisa direalisasikan. Yakni adanya  tempat titipan kendaraan penumpang.
“Kemarin saya sudah programkan tapi belum bisa direalisasikan karena adanya rasionalisasi anggaran. Kita terima hal tersebut dan saya maklumi, karena semua itu juga tergantung pimpinan. Dan Sayapun tidak merasa kecewa akan hal itu,†jelas Bambang.
Meskipun hal tersebut belum diberlakukan, pihaknya tetap menerima titipan kendaraan penumpang dan belum dikenakan pungutan. “Kita tetap layani jika ada  masyarakat yang menitipkan kendaraannya tanpa ada biaya karena belum diatur perda. Kita tetap memberikan rasa aman masyarakat yang menitip kendaraan,†lanjutnya.
Meskipun berbagai fasilitas terus ditambah, namun dirinya menyayangkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengoptimalisasi terminal. Maksud dari pengoptimalan tersebut adalah naik dan turun di terminal.
“Karena di terminal kita memberikan garansi kepada penumpang. Kita sudah kordinasi TNI dan kepolisian untuk hal tersebut. Selain itu, diluar jarak 200 meter dari terminal juga bukan tanggung jawab kami. Karena ada bagian lainnya yang mengatur hal tersebut,†terang Bambang.
Untuk itu, Bambang berpesan untuk bisa optimalkan terminal sesuai fungsinya. “Karena terminal ini bukan hanya rumah orang perhubungan, tapin rumah teman-teman angkutan,†tutupnya. (iqbal)