BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pasca diterapkannya kantong plastik berbayar di Pekanbaru, ternyata masih ada ritel yang tidak bertanya kepada pembeli untuk pakai kantong tersebut. Kemudian, ritel tersebut telah memasukkan harga tambahan Rp 200 untuk biaya kantong plastik.
Menurut keterangan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman mengatakan, jika menemukan hal tersebut segera minta dilakukan penghapusan.
“Kita bisa meminta mereka untuk menghapus, saya sudah alami sendiri. Ketika saya belanja dan mereka tidak bertanya tapi di struknya ada biaya Rp 200 saya minta hapus. Yang saya beli waktu itu cuma dua item kok,†cerita Irba kepada bertuahpos.com (15/3/2016)
Sekarang yang jadi masalah, kata Irba bukan soal uang yang besarnya Rp 200. Namun, yang menjadi permasalahan untuk saat ini adalah bagaimana mengurangi jumlah kantong plastik yang beredar di masyarakat.
“Tapi asumsi di masyarakat sendiri adalah mereka merasa terbebani dengan adanya pengenaan biaya Rp 200. Tapi mereka bisa menolak jika mereka tidak menginginkan plastik karena item yang dibelinya cuma sedikit,†sambung Irba.
 Dirinya juga meminta kepada para pengusaha ritel yang ada di Pekanbaru, mereka juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait bahaya dari kantong plastil yang butuh waktu lama untuk mengurai.
“Jadi bukan yang Rp 200 yang jadi masalah, tapi bahaya kantongnya. Saya lihat ritel yang ada juga belum bisa membaca hal tersebut. Kalau mereka buat saja seperti di Pasar Buah atau kantong yang di desai untuk menarik masyarakat, masyarakat tentunya akan membeli itu dan kantongan menjadi tidak populer di masyarakat,†katanya lagi.
Kata Irba, program ini sendiri dilaksanakan agar membantu pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik terhadap lingkungan. Hal ini juga dicanangkan untuk terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
“Selain itu, plastik yang ada saat ini bisa sampai 100 tahun untuk  bisa mengurai. Maka dari itu, disini ada peluang dan hal itu yang membuat kkita mengajak Dinas Koperasi dan UMKM. Jadi usaha mereka nantinya bisa membuat kantong sendiri,†tutup Irba.
Penulis: Iqbal