BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Dibalik bencana ada berkah. Dimana harga komoditi ekspor Gambir di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, mencapai Rp 1.05.000 perkilogram.
“Ini tentu suatu kabar menggembirakan di tengah bencana. Harga perkiloram Gambir kini di atas seratus ribu perkilogram,” sebut Camat Kapur IX, Andri Yasmen, Jumat (17/3/2017) usai sholat Jum’at.
Memang, sebut Camat ramah itu, ada ratusan hektare lahan Gambir milik masyarakat di dua Nagari masing-masing Muaro Paeti dan Koto Lamo ikut terendam banjir Jumat (3/3/2017) lalu itu.
Mengingat pohon Gambir kalau sudah terendam air akan sakit dan mati. Sehingga masyarakat harus kembali bertanam bibit Gambir dengan modal cukup besar. Kemudian juga harus menunggu sekitar 1,8 tahun menjelang bisa dipetik.
“Dukanya ya, ada sedikitnya 100 hektare lahan Gambir masyarakat di dua nagari ikut terendam banjir. Kalau tanaman Gambir sudah terendam maka akan mati dan terpaksa masyarakat harus menanam kembali,” sebut Camat bercerita.
Dia berharap, masyarakat terdampak banjir bisa segera kembali turun ke-sawah dan ladang untuk beraktivitas seperti sediakala. “Kita melihat sebahagian masyarakat kita sudah mulai turun ke-ladang dan sawah, tetapi memang ada sebahagian masih membersihkan rumah dan pekerangan tempat tingal,” terangnya.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pasca banjir, Camat akan terus berusaha untuk bisa menyampaikan kepada instansi terkait untuk mendapatkan bantuan berupa bibit padi dan ternak.
Kemudian mantan camat Pangkalan ini juga akan berupaya untuk bisa mendampingi petani dalam pemulihan sawah dan ladang terdampak banjir.
“Kita akan usahakan agar korban banjir mendapatkan perhatian dan pendampingan dibidang pertanian, perikanan dan peternakan. Sehingga mereka ini betul-betl pulih dan semangat menatap hari esok kembali,” harapnya. (khatik)Â