BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kompetisi Soccer School League (SSL) musim 2024 resmi dimulai.
Tahun ini merupakan edisi perdana dari kompetisi kelompok umur yang berada di bawah naungan Askot PSSI Pekanbaru.
Untuk musim pertama ini, SSL 2024 diikuti oleh 11 tim yang terbagi dalam dua kategori usia, yakni U-13 dan U-15.
Dari dua kategori tersebut, terjaring sebanyak 600 pemain usia muda dari Sekolah Sepak Bola yang berasal dari Kota Bertuah, Pekanbaru.
Kompetisi ini menjadi sinyal positif bagi pembinaan sepak bola usia muda di Pekanbaru.
Acara pembukaan dihadiri oleh Pj Walikota Pekanbaru yang diwakili Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Kota, Ketua KONI Kota Pekanbaru, sejumlah pelatih, dan legenda PSPS Pekanbaru.
Ketua Pelaksana SSL 2024, Juniadi, menyampaikan bahwa kompetisi Soccer School League adalah kompetisi di bawah naungan Askot PSSI Pekanbaru.
“Selamat datang seluruh tim peserta. Ini adalah kompetisi yang baru pertama kali digelar. Mari menikmati atmosfer kompetisi yang terstruktur dan terjadwal ini,” tutur Juniadi dalam sambutannya pada Ahad 30 Juni 2024 di Lapangan Tumpal Sinaga Pekanbaru.
Soccer School League 2024 akan berlangsung selama sembilan bulan dengan total 220 pertandingan.
“Kompetisi ini memakai sistem home away. Ke depan, kami juga akan menggelar kompetisi U-10 dan U-12. Artinya, kompetisi berjenjang akan digulirkan untuk menciptakan bakat atau talenta hebat yang suatu saat bisa membela Pekanbaru, Riau, bahkan di kancah nasional maupun internasional,” papar Juniadi.
Ketua KONI Kota Pekanbaru, Muhammad Yasir SH, berharap kompetisi ini bisa menjadi wadah untuk mengasah kemampuan para pemain muda.
“Tujuannya bukan hanya menjadi pemenang di kompetisi ini, tapi juga untuk mengasah bakat dan minat mereka menuju pemain profesional,” ujarnya.
Yasir menambahkan bahwa prestasi olahraga sangat berguna dan mendapat perhatian pemerintah, terutama bagi para atlet yang ingin melanjutkan sekolah, kuliah, atau memasuki dunia kerja.
“Intinya, prestasi dapat mengubah nasib seseorang, selain bekerja keras dalam latihan,” terangnya.
Pj Walikota Pekanbaru yang diwakili Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Kota, Genta Wahana Mazda, juga memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara dan orang tua yang mendukung pembentukan karakter generasi muda melalui olahraga sepak bola.
“Kompetisi memiliki peran penting dalam pembinaan sepak bola. Ini adalah bagian dari atau sebagai sarana memasyarakatkan olahraga, khususnya cabang olahraga sepak bola kelompok usia,” debutnya.
Dia menambahkan bahwa kompetisi ini merupakan sarana pembentukan fisik dan mental demi prestasi olahraga.
“Pemerintah Kota Pekanbaru mengapresiasi seluruh kerja keras panitia penyelenggara dan peserta yang memiliki semangat mengikuti kompetisi penuh ini. Semoga kompetisi ini menjadi ajang adu bakat dan motivasi bagi pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bermain sepak bola,” pesannya.
Pada usia 13 dan 15 tahun, para pemain disebut sebagai ‘player for tomorrow’, karena pada usia 16 hingga 19 tahun nanti, mereka sudah matang dan memahami situasi permainan sebenarnya.
Dengan kompetisi ini, pelatih diharapkan lebih banyak memberikan bekal kepada pemain dan memiliki visi dalam mendesain program latihan.
“Pelatih harus memiliki kemampuan mengirim pesan dalam latihan agar mereka mengetahui bagaimana cara bermain bola yang baik dan benar. Usia ini adalah usia krusial karena di usia ini mereka banyak menyerap. Diperlukan pelatih yang berkarakter karena karakter pelatih sangat menentukan bagaimana perjalanan sepak bola mereka ke depan,” tutupnya.