BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Puluhan aktivitis dari Forum Aksi Mahasiswa Inhil (FAMI) mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau pada Rabu (18/2/2015). Mereka menyuarakan keprihatinan karena melihat kondisi Inhil dinilai sangat memprihatinkan.
“Akses jalan mulai ibukota, kecamatan hingga pedesaan sudah tidak layak lagi untuk dilalui. Selain itu kontrol pemerintah terhadap pembanguan juga sangat lemah, kualitas pembangunan infrastruktur jauh dari standarnya,” teriak salah seorang mahasiswa berorasi di depan ketua DPRD Inhil Dani M Nursalam.
Selain itu para mahasiswa tersebut juga menilai bahwa kondisi masyarakat Inhil hari ini masih sangat jauh dari cita-cita pancasila dan pembukaan undang-undang 1945. Pemerintah daerah yang seharusnya melindungi masyarakat dan menjamin kesejahteraan masyarakat seakan tak berdaya ketika tanah Inhil dijajah oleh kapitalis.
“Sungguh hari ini Inhil telah kehilangan marwahnya di hadapan para penjajah atau neokolonialisme, sungguh Inhil telah kehilangan pemerintah yang berdaulat,” katanya lagi.
Tanah Inhil kini telah telah dikuasai oleh perusahaan yang untuk memuluskan investasinya malakukan pembodohan-pembodohan masyarakat dan merusakan lingkungan, banyak perizinan-perizinan perkebunan di Indragiri Hilir yang dinilai terdapat indikasi melawan hukum dan aktivitas mereka telah mengabaikan kelestraian lingkungan.
“Konflik antar perusahaan dan masyarakat terjadi dimana-mana dan telah menjatuhkan korban salah satunya pasca konflik yang terjadi di desa Pungkat Kecamatan Gaung, pemerintah daerah telah membentuk tim evaluasi untuk mengevaluasi perizinan-perizinan, tetapi sampai hari ini belum ada eksposnya, masyarakat belum melihat ada hasilnya, seakan tim tersebut tidak bekerja,”sebutnya.
Sementara itu Dani M Nursalam selaku ketua DPRD Inhil menyatakan akan terus memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak dan tuntutan dari masyarakat yang disampaikan oleh puluhan mahasiswa tersebut. (ezy)