BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan dua unit helikopter tambahan untuk memperkuat upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
Langkah ini diambil karena semakin meluasnya area yang terbakar.
Saat ini, Riau telah memiliki enam helikopter yang digunakan untuk memadamkan kebakaran.
Namun, jumlah ini masih dianggap kurang. Kalaksa BPBD Riau, M. Edy Afrizal, menyatakan bahwa dua helikopter tambahan ini diharapkan segera tiba di Riau.
“Kita ajukan penambahan dua unit, dan Insya Allah dalam waktu dekat akan dikirim ke Riau,” kata Edy, dilansir MCR, Selasa 6 Agustus 2024.
Helikopter yang akan dikirim adalah jenis MI 8 dan Black Hawk, masing-masing dari Australia dan Vietnam.
“Saat ini, kedua helikopter tersebut sedang dalam proses mobilisasi. Satu dari Australia dan satu lagi dari Vietnam. Mudah-mudahan minggu ini sudah sampai di Pekanbaru,” jelas Edy.
Helikopter ini dilengkapi dengan kemampuan canggih untuk mengangkut air dan melakukan pengeboman di area terbakar, sehingga kehadirannya sangat vital dalam upaya pemadaman Karhutla di Riau.
Menurut data dari BPBD Riau, sejak Januari hingga akhir Juli 2024, luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 1.073 hektar.
Rinciannya termasuk Rohul dengan 2,5 hektar, Rohil 37 hektar, Dumai 191,80 hektar, dan Bengkalis 69,83 hektar.
Kemudian, Meranti 151,64 hektar, Siak 30,19 hektar, Pekanbaru 2,12 hektar, Kampar 10,55 hektar, Pelalawan 128,23 hektar, Inhu 422,45 hektar, Inhil 26,30 hektar, dan Kuansing 1,30 hektar.
Edy menekankan pentingnya upaya pencegahan selain pemadaman aktif, mengingat skala kebakaran yang terjadi.
“Pencegahan dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk menghindari kebakaran yang lebih luas. Kami juga terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya Karhutla dan cara pencegahannya,” tambah Edy.
Kehadiran helikopter tambahan ini diharapkan dapat mempercepat proses pemadaman dan mengurangi dampak negatif dari Karhutla di Riau.
“Kami sangat berharap dengan tambahan ini, kebakaran dapat lebih cepat dikendalikan dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat bisa diminimalisir,” tutupnya.